Polisi Selamatkan Bayi Aditya dari Tangan Penculik

Polisi menyelamatkan bayi malang korban penculikan di kawasan Jalan Maliki, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Senin 30 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Usaha keras polisi untuk mengungkap kasus penculikan bayi Aditya membuahkan hasil. Polisi berhasil menyelamatkan bayi malang itu dari tangan pelaku dalam penggerebekan di sebuah rumah petak di kawasan Jalan Maliki, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Senin 30 April 2018.

Alasan Penyekap Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten Diserahkan ke Polres Jaktim

Penggerebekan dipimpin langsung oleh Kepala Polresta Depok, Komisaris Besar Polisi Didik Sugiyarto. Tim menangkap dua orang yang disangka sebagai pelaku penculikan.

Didik memastikan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu dalam kondisi sehat. Namun dia memutuskan merawat si di Rumah Sakit Mitra Keluarga agar tim medis bisa memastikan kondisi kesehatannya.

Wali Kota Depok Dilaporkan ke Bawaslu, Dugaan Cawe-cawe Ikut Kampanye Salah Satu Paslon

“Terkait motif pelaku dan apakah ini pemain lama, sedang kami dalami. Saat ini tim masih terus berupaya menggali keterangan para terduga pelaku,” kata Didik didampingi Kepal Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok, Komisaris Polisi Bintoro.

Polisi Selamatkan Bayi Aditya dari Tangan Penculik

Hendak Jual Anak Culikannya Seharga Rp13 Juta, Pelaku di Cipadung Akhirnya Ditangkap

Saat ditemukan polisi, bayi yang baru berusia 25 hari itu terlihat masih mengenakan kain biru motif boneka, sesuai dengan saat terakhir terlihat.

Peristiwa penculikan itu kali pertama dilaporkan si ibu, Marliyana, pada Jumat, 27 April 2018. Dia kala itu menangis histeris gara-gara bayinya raib saat dia tinggal sebentar ke warung dekat rumahnya di Kampung Cikumpa, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.

Sebelum ditinggal, si bayi sedang tertidur pulas bersama sang kakak di ruang utama depan televisi. Kebetulan dia lupa mengunci pintu rumah.

“Pas saya balik lagi, saya cuma lihat kakaknya doang lagi tidur, yang bayi sudah enggak ada. Saya cuma sebentar padahal, enggak sampai sepuluh menit,” kata Marlina.

Situasi lingkungan kala itu memang sedang sepi. Dia panik dan lari ke sana-kemari untuk meminta pertolongan kepada para tetangga. Namun tak ada yang mengetahui keberadaan bayinya sehingga dia melapor kepada polisi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya