Tragis, 2 Maling Laptop UN Tangerang Tewas Ditembak

Jenazah salah satu pencuri yang ditembak polisi.
Sumber :

VIVA – Dua pria tewas ditembak polisi saat kepergok sedang mencuri belasan unit komputer jinjing alias laptop Ujian Nasional Berbasis Komputer di sebuah sekolah menengah pertama, Kota Tangerang, Banten.

Viral Speedometer Truk Digondol Maling di Rest Area Cibubur, Padahal Cuma Ditinggal 5 Menit

Menurut Kepala Polres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan, kedua pencuri yang tewas itu berinisial J dan A. Keduanya tewas di perjalanan menuju rumah sakit, usai ditembak petugas.

"Mereka ini sebelumnya beraksi di SMP PGRI Batu Ceper yang berhasil mencuri 19 laptop. Kami lakukan pengejaran dan didapati mereka akan melakukan aksi kembali di Benda. Saat berusaha mencongkel pagar, mereka langsung kami kepung. Namun, ketika petugas hendak melakukan penangkapan, mereka ini melawan dengan mengacungkan senjata api," kata Harry, Sabtu, 28 April 2018.

Detik-detik Wanita di Cilincing Terseret saat Pertahankan Motornya yang Dicuri Maling

Selain menembak keduanya, polisi juga menangkap hidup-hidup seorang pelaku lainnya berinisial M.

"Untuk satu pelaku lagi yakni M, langsung diamankan dan saat diinterogasi mereka ini memang merupakan komplotan yang beraksi saat ujian nasional dengan memanfaatkan momen," ujar Harry.

Komplotan Spesialis Curanmor Itu Akhirnya Ditangkap, Diburu Sampai ke Cianjur

Sebelum melakukan pembobolan dengan menggasak belasan atau puluhan komputer, komplotan tersebut mengintai setiap sekolah yang akan menjadi target.

Nantinya, mereka akan masuk ke sekolah dengan modus sebagai tukang penawar jasa fotografer untuk Buku Tahunan Siswa (BTS). Selanjutnya, bila dirasa penjagaan sekolah tersebut minim mereka langsung melancarkan aksinya pada malam atau dini hari.

Aksi tersebut dilakukannya dengan cara membobol atau mencongkel pintu pengamanan.

Sebelumnya, pada Rabu, 25 April 2018, puluhan siswa di SMP PGRI Batu Ceper harus menunda pelaksanaan UNBK sesi pertama selama satu jam lantaran, laptop yang digunakan untuk sarana ujian tersebut hilang.

Sebanyak 19 laptop dengan rincian tiga di antaranya dalam kondisi rusak sudah tak berada di meja pelaksanaan ujian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya