Habib Novel Bantah Dipecat dan Tantang Politikus PDIP
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA – Ketua Lembaga Dakwah Front (LDF) DPP FPI, Novel Bamukmin membantah tegas kabar pemecetan dirinya seperti yang disampaikan politikus PDIP Erwin Moeslimin Singajuru. Menurutnya, informasi pemberhentian dirinya itu adalah berita bohong atau hoak yang selalu saja disebarkan.
"Tidak benar, hoak itu, sudah dari dulu. Begitu lagi-lagi, sudah sejak ada kasus Ahok," katanya saat dihubungi VIVA, Kamis 26 April 2018.
Novel Bamukmin menyampaikan, bila pemecatan dirinya itu benar, maka dia meminta buktinya. Dia menegaskan, bahwa sampai hari ini dia masih tercatat sebagai anggota FPI.
"Kalau memang ada saya dipecat saya minta bukti, pemecatannya kaya apa. Saya masih di lembaga dakwan pimpinan pusat dari Front Pembela Islam," katanya.
Menurutnya, dia punya kapasitas untuk memberiksan penjelasan terkait pertemuan antara Habib Rizieq dengan Erwin Moeslimin. Sebagai humas persaudaranan alumni 212 dia punya hak untuk berkomentar.
"Dipersaudara alumni saya harus bisa menjelaskan itu, itu kewajiban saya. Sementara Habib Rizieq ketua dewan pembinan," katanya.
Terkait kabar berita ini, Novel Bamukmin berharap Erwin bertabayun sebelum mengeluarkan pernyataan yang sebenarnya tidak dia ketahui.
"Tanya yang betul, jangan bicara yang menyesatkan. Harusnya mengedepan cek dan ricek, tabayun dulu dan jangan bicara tanpa ada tabayun," katanya.
Seperti diketahui, dalam keterangan tertulis yang beredar bahwa Erwin mengajak semua pihak tidak terprovokasi dengan pernyataan Novel Bamukmin terkait pertemuan dirinya dengan Habib Rizieq di Tanah Suci beberapa waktu lalu. Erwin mempertanyakan kompetensi Novel.
"Sepanjang yang saya dengar, Novel Bamukmin itu sudah dipecat dari FPI, tak lagi berhubungan dengan Habib Rizieq, dan pertemuan kami di Mekah itu tak pula ada hubungannya dengan PA 212," kata Erwin.
Sementara itu, Novel menyampaikan bahwa dalam pertemuan Rizieq dan Erwin, Habib Rizieq menyampaikan beberapa pesan terkait kondisi bangsa saat ini.
Kata Novel, Habib Rizieq meminta kepada Erwin agar PDIP benar-benar bersih dari keturunan PKI yang masih mengusung paham komunis, begitu juga kader yang berhaluan komunis atau mendukung komunis.
Kemudian agar juga PDIP melepaskan diri dari neoliberalisme dan para misionaris jahat yang sangat intoleransi terhadap ajaran Islam.
Karena itu, Habib Rizieq meminta agar PDIP menjaga asas proporsionalisme dan adil dengan komposisi penduduk mayoritas yang 90 persen Islam juga mayoritas di PDIP sebagai kader dan pimpinannya juga 90 persen Islam.
Selain itu, PDIP juga harus segera mengevaluasi dan merevisi kebijakan yang anti-Islam. PDIP juga harus bisa menjadi partai nasionalis religius sehingga tidak selalu memusuhi agama dan ulama.