Kapolda Ungkap Alasan Konsumen Pakai Miras Oplosan
- VIVA.co.id/ Bayu Nugraha
VIVA – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis menyebutkan, para korban minuman keras atau miras oplosan tergiur dengan harga murah. Padahal, miras oplosan tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya yang bisa menyebabkan orang meninggal dunia.
"Yang jelas (konsumennya) menengah ke bawah. Karena kan, ini ada istilah pahe (paket hemat). Kalau dia beli yang asli itu kan mahal, kaya vodka satu botol mahal. Tetapi, kalau oplosan kan murah meriah," kata Idham, di Mapolda Metro Jaya, Jumat 20 April 2018.
Dia menambahkan, karena murah meriah itulah korban tidak tahu. “Bayangkan, saja kalau sampai 96 persen kadar alkoholnya, itu kan sama dengan spirtus, dibakar langsung menyala."
Untuk para penjual maupun pengoplos miras oplosan, Idham menuturkan, ada yang dilakukan penindakan dan pembinaan. Dari total 180 orang yang diamankan dalam operasi selama 19 hari, sebanyak 15 orang ditahan dan 165 orang dibina.
Untuk pelaku yang dibina, ia berharap, ada efek jera atau perubahan agar menjalani bisnis secara benar dan sesuai aturan hukum. "Kami beritahu bahwa lebih baik cari kerja lain. Tidak semuanya kan juga harus melalui penegakan hukum, dalam artian kalau dia masih bisa dibina kami bina, kami nasihati," katanya.
Menurut Idham, operasi yang dilakukan seluruh jajaran Polres se-Polda Metro Jaya ini, menjadi peringatan kepada pabrik atau distribusi miras oplosan. Idham menuturkan akan tetap melakukan operasi miras, agar menjelang Ramadan masyarakat dapat beribadah dengan tenang.
"Polda Metro Jaya langsung inisiatif membentuk 15 satgas, agar kita betul bisa menjaga tetap kondusif apalagi kita menghadapi bulan Ramadan dan Asian Games," ujarnya.