Sandiaga Pastikan Diskotek Exotic Ditutup Karena Narkoba
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menegaskan, penutupan Diskotik Exotic bukan bagian dari komoditas politik, namun murni karena peredaran narkoba yang ada diskotik tersebut.
"Data BNN itu data yang kami anggap sebagai data yang valid. Dan kalau misalnya ada keberatan, kami memohon kepada para pihak untuk memahami bahwa Pemprov memastikan bahwa kita mengirim pesan yang sangat tegas terhadap peredaran narkoba dan penggunaan narkoba di Jakarta," ujar Sandi saat ditemui di Halte Jorr, Jakarta, Rabu malam, 19 April 2018.
Sandi juga menegaskan, atas dasar itu, maka para pengelola tempat-tempat hiburan malam yang ada di Jakarta harus memastikan sendiri tempatnya bersih dari pengguna maupun pengedar narkoba.
"Tidak ada tempat lagi untuk penggunaan narkoba. Jadi mohon pemilik tempat hiburan, pemilik tempat wisata, restoran, hotel pastikan tempatnya itu tidak terkontaminasi dengan narkoba. Kalau buat kita, narkoba itu non negotiable. Tidak ada kompromi. Harga mati itu. Kita bumi hanguskan narkoba," tegasnya.
Sebelumnya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu telah menutup diskotek Exotic milik PT Exotic Paradise, di Jalan Pangeran Jayakarta Dalam Nomor 72 A, Komplek Mangga Besar Permai, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis lalu, 12 April 2018.Â
Kepala PTSP DKI Jakarta, Edy Juanedi menuturkan, penutupan tempat hiburan itu terkait adanya dugaan peredaran narkotika yang diungkap jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN). "Narkoba itu pelanggaran berat, itu sudah lebih dari cukup untuk penutupan," ujarnya.
Atas ketetapan tersebut, pihak Diskotek Exotic menyesalkan penutupan total usaha mereka oleh Pemprov DKI Jakarta dan bahkan meminta Pemprov DKI untuk meninjau ulang keputusan tersebut.Â
Juru bicara Diskotek Exotic Tete Martadilaga menegaskan tempatnya steril dari narkoba dan bahkan mengatakan Anies-Sandiaga menjadikan bisnis tempat hiburan sebagai komoditas politik.
"Kami maunya ditinjau ulang. Saya jamin sejak tahun 2017 kami steril. Jangan dijadikan komoditas politiklah tempat-tempat hiburan ini, bisnis hiburan ini. Ini kan politik semua. Mulai Alexis, berbau politik nggak itu? Berbau politik, kan? Jangan dijadikan alatlah untuk kepentingan politik," paparnya.
Dua underpass di daerah Mampang dan Matraman baru saja dibuka. Bagaimana reaksi warga Jakarta? Menilainya berguna atau bikin sengsara? Lihat di SUARA JAKARTA.