Taman Maju Bersama, Sandiaga: Warga Jadi Kreatornya
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno menjelaskan perbedaan antara Taman Maju Bersama dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada di Jakarta.
Menurut Sandiaga, perbedaan mendasarnya adalah Taman Maju Bersama ini akan menampung secara kolektif keinginan warga untuk ikut berpartisipasi. Mulai dari perencanaannya, pengadaan, pemanfaatan hingga pengelolaannya ke depan.
"Jadi ini konsep City 4.0 partisipatif-kolaboratif, di mana masyarakat itu sebagai co-creator, kami pemerintah itu sebagai kolaborator untuk menghadirkan apa yang diinginkan oleh masyarakat, yaitu ruang terbuka," ujarnya.
Menurut dia, untuk anggaran pembangunan taman akan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-Perubahan).
Untuk pengadaan taman, ada beberapa daerah yang masyarakatnya menyerahkan lahan untuk dikelola bersama-sama dengan pemerintah. Ada juga beberapa usulan di Jakarta Barat, ada lahan pemerintah yang selama ini belum bisa optimalisasi karena bersinggungan dengan warga.
"Itu yang kami coba dorong dengan kearifan lokal, bisa menghadirkan ruang terbuka yang diinginkan oleh masyarakat," ujarnya.
Saat Gubernur DKI Jakarta dijabat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ratusan RPTRA dibangun di Jakarta. Hingga Oktober 2017, total ada sebanyak 292 lokasi RPTRA yang tersebar di Jakarta.