Pegawai Swasta Lebih Banyak Tabrakan Ketimbang PNS
- Istimewa
VIVA – Kecelakaan kerap menjadi momok bagi pengendara di Ibu Kota. Berdasarkan data yang dihimpun dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dalam dua bulan terakhir, karyawan atau pegawai swasta merupakan profesi yang paling banyak mengalami kecelakaan, baik menjadi pelaku maupun korban.
"Pada Februari 2018, karyawan atau pegawai swasta yang jadi korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 409 orang, lalu pada Maret 408 orang," kata Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 9 April 2018.
Di tempat kedua, mahasiswa dan pelajar menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Februari 2018, sebanyak 74 orang dan 83 orang pada Maret 2018. Lalu diikuti Pegawai Negeri Sipil, pada Februari 2018 menjadi korban kecelakaan sebanyak sembilan orang, kemudian 10 orang pada Maret 2018.
Sedangkan yang berprofesi pengemudi menjadi korban kecelakaan pada Februari 2018 sebanyak tiga orang dan pada Maret 2018 sebanyak sembilan orang.
Yang merupakan anggota Polri pada Februari 2018, sebanyak dua orang menjadi korban kecelakaan lalu pada Maret lima orang mengalami kecelakaan. Sementara profesi TNI, sebanyak dua orang menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Februari 2018, lalu pada Maret 2018 lima TNI menjadi korban.
"Jumlah total korban kecelakaan pada Februari sebanyak 498 orang, lalu pada Maret 520 orang, meningkat empat persen," kata Budiyanto.
Sementara itu, dilihat dari segi pelaku kecelakaan lalu lintas, dalam hal ini orang yang menabrak. Lagi-lagi karyawan atau pegawai swasta mendominasi. Sebanyak 268 karyawan menjadi pelaku pada Februari 2018, lalu meningkat menjadi 276 pada Maret 2018.
Sementara mahasiswa dan pelajar menduduki tempat kedua, dengan jumlah pelaku kecelakaan lalu lintas sebanyak 41 orang pada Februari 2018 dan menjadi 32 orang pada Maret 2018.
Diikuti oleh PNS, pada Februari 2018, tujuh PNS menjadi pelaku, lalu pada Maret 2018, tiga PNS menjadi pelaku. Sedangkan Polri dalam dua bulan terakhir tidak ada yang menjadi pelaku. Kemudian TNI, satu orang menjadi pelaku pada Februari 2018 dan dua orang menjadi pelaku di Maret 2018.
"Jumlah total pelaku kecelakaan pada Februari 2018 sebanyak 331 orang dan pada Maret 2018 sebanyak 326 orang," kata Budiyanto.
Sedangkan dari segi usia, rentang usia 21 - 30 orang paling banyak mengalami kecelakaan. Pada Februari, dengan usia tersebut sebanyak 201 orang menjadi korban, dengan jumlah total korban 498 orang. Lalu pada Maret 2018, pada usia tersebut sebanyak 200 orang menjadi korban dari jumlah total 520.
Sementara dari segi pelaku, pada usia tersebut juga menempati angka tertinggi. Pelaku pada usia tersebut, pada Februari 2018, sebanyak 136 dari total 331 orang yang menjadi pelaku. Kemudian, pada Maret 2018, 141 orang usia 21 - 30 tahun menjadi pelaku kecelakaan dari total 326 pelaku kecelakaan lalu lintas.