Penjual Miras Oplosan Akui Racik Sendiri Minumannya
- VIVAnews/Diki Hidayat - Garut
VIVA – Penjual minuman keras oplosan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, berinisial RS yang menewaskan delapan orang warga mengaku kalau minuman yang ia jual itu dibuat sendiri tanpa bantuan orang lain. RS adalah lulusan Sekolah Menengah Atas.
"Selama ini aman, aman pengakuan dia, tidak ada gejolak apa-apa. Kemarin ada yang meninggal jadi gejolak, makanya kita cepat mengambil, menghandle masalah itu. Kita cek rumah sakit, cek tokonya, langsung kita amankan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Indra Jafar saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 5 April 2018.
Ia mengaku apa yang dilakukan hanyalah atas dasar coba-coba. Apa yang ia racik tidak ia jual lagi keluar. Minuman racikannya itu dikemas dalam plastik tanpa merek.
Namun terkait apa saja kandungan pada miras oplosan yang dijual RS, hingga kini polisi belum mengetahuinya karena masih menunggu hasil dari pemeriksaan lab. Pihaknya pun meminta bantuan tim ahli toksikologi dari tim DVI Polri untuk memeriksa jasad para korban guna mengetahui kandungan miras apa yang membuat korban tewas.
RS sudah berjualan selama dua tahun lamanya dengan kedok kios jamu. Dia menerima pesanan calon pembeli yang mau miras oplosan dengan rasa. Miras yang ia jual berdasarkan pengakuannya dioplos dengan alkohol, minuman berenergi, minuman bersoda dan cairan lain berdasarkan permintaan.
RS mengaku mirasnya menggunakan alkohol dengan kadar yang tinggi, dan apabila dicampur dengan cairan-cairan lain maka kadar alkohol tadi akan hilang seketika.
"Pengakuan dia ada Extra Joss, Coca-Cola, ada ginseng ini itu, ada cairan stroberi. Kita agak ngeri juga, menurut dia gak apa. Reaksi kimianya dia bilang kalau dicampur bisa jadi nol koma itu gimana rumusnya dari 96 persen. Kemudian dia jadi normal gimana teorinya," kata Indra.
"Cuma kita kan perlu buktikan alkohol itu alkohol yang mana nih. Jangan-jangan alkohol yang buat bersihin luka kan, itu ngeri juga itu," ucapnya menyudahi. (one)