Sosok di Balik Cantiknya Kampung Warna-warni Danau Sunter
- ANTARA / Galih Pradipta
VIVA – Sebanyak 17 orang siswa - siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 58 Jakarta tampak semangat menggerakan tangannya dengan kuas lukis di sepanjangan trotoar kawasan Danau Sunter.
Mereka mendapat tugas mempercantik Danau Sunter, yang belakangan sempat menjadi perhatian publik, lantaran disebut kumuh dan kotor.
Supartiah, guru Seni Lukis SMKN 58 menyatakan, siswanya disebar di empat titik dari panjang trotoar yang terbentang hampir 1 kilometer.
"Kita (di Danau Sunter) ambil tema atau yang ada logonya Asian Games," ujar Supartiah, saat ditemui di lokasi trotoar kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, Senin 26 Maret 2018.
Supartiah mengaku sangat bangga sekali bisa ditunjuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung mewakili sekolahnya melukis trotoar Danau Sunter.
Sebelumnya, dia dan muridnya dari jurusan seni lukis, juga dipercaya menghias lukisan di tiang beton jalan layang (fly over) Kasablanka dan Antasari.
"Jadi mereka (murid) kita punya mata pelajaran seni lukis mural atau seni lukis dinding. Dengan diberi media akhirnya kita leluasa berolah rasa," kata dia.
Salah satu siswa kelas XI yang tengah melukis yakni Vira Widya, menyebut kegiatan melukisnya di beberapa titik trotoar akan memakan waktu selama tiga hari.
Dengan diberi ruang untuk berkespresi, apa yang dipelajarinya di bangku sekolah bisa langsung diterjemahkan dalam bentuk karya.
"Senang juga dipilih untuk berpartisipasi. Nanti kan kalau orang jalan, bagaimana pun nanti kita tahu itu karya kita," ujarnya.
Ditambahkan Supartiah, diberikannya wadah eskpresi seperti ini juga akan secara tidak langsung menjadi daya tarik kota Jakarta dari sisi berbeda.
Selama ini, kata dia, Jakarta hanya dikenal oleh berbagai kalangan seperti kuliner dan budaya tradisional Betawi.
Layaknya kota Metropolitan di negara lain, lukisan - lukisan mural di jalan banyak menghiasai sisi - sisi tembok atau jalan atas 'restu' pemerintah daerah setempat.
Ia berharap, ada tempat - tempat lain yang diberikan ruang untuk berekspresi anak muridnya atau mahasiswa di fakultas seni untuk berkarya.
"Dan, kita memang punya misi. Budaya Betawi tidak hanya kuliner, tapi hasil budaya benar - benar yang lain bisa dieksplore biar jakarta lebih gimana gitu 'wah'," kata dia.