Air KBT Tercemar, Penyebabnya Diduga Limbah Rumah Tangga
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan secara menyeluruh terkait tercemarnya air di Kanal Banjir Timur (KBT).
Ia menduga, aliran air tersebut tercemar limbah rumah tangga. "Saya lagi mencoba mendapatkan laporan yang komprehensif. Pertama diduga itu berdasarkan dari limbah rumah tangga dan kandungan deterjen yang tinggi," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Senin, 26 Maret 2018.
Namun, lanjut Sandiaga, a zmda beberapa teman menduga memang sekarang di wilayah rumah tangga juga ada home industry seperti laundry, cuci mobil dan itu limbahnya tidak dikelola dulu.”
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan jajarannya di Dinas UMKM DKI, untuk membahas limbah industri rumahan ini.
Ia menginginkan, ada pembinaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, untuk mengelola limbah terlebih dahulu sebelum membuangnya ke sungai.
Sandiaga meminta, limbah yang mencemari air di KBT ini dapat ditangani secara menyeluruh. Ia berharap hal tersebut dapat diselesaikan sebelum pagelaran Asian Games 2018. Sebab, Jakarta akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar olahraga se-Asia tersebut. Lantaran itu, harus terlihat lebih baik dan tidak ada lagi masalah pencemaran limbah.
"Gangguan seperti itu jangan sampai nanti bisa menganggu persiapan daripada Asian Games. Ini menjadi prioritas utama sekarang," ujarnya.
Sebelumnya, aliran Air di Kanal Banjir Timur di kawasan Marunda Jakarta Utara tercemar limbah. Busa berwarna putih menutupi muka air.
Busa ini menghampar selepas pintu air Weis-3 Marunda. Aliran air dari sana mengalir hingga ke hilir ke lepas laut Jakarta.