Air di Rumah Sandiaga Mengandung Bakteri E-coli
Rabu, 21 Maret 2018 - 10:30 WIB
Sumber :
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tak menggunakan air tanah lagi untuk kegiatan sehari-hari di rumahnya di Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tetapi telah menggunakan pasokan air perpipaan dari perusahaan penyedia air bersih.
Sandiaga mengatakan, alasan tak menggunakan air tanah karena menemukan fakta dari PT Pengolahan Air Limbah (PAL) Jaya bahwa air tanah di rumahnya telah tercemar bakteri. Bakteri tersebut berasal dari limbah septic tank yang bocor dan menyebar mengotori air tanah.
"Kebetulan ada kegiatan, terus saya tanya sama Pak Bekti (Dirut PAL Jaya). Pak Bekti itu gimana rumah saya septic tank-nya? Dicek, ternyata (ada kebocoran), nanti dijelaskan Pak Bekti," kata Sandiaga, Rabu pagi 21 Maret 2018.
Direktur PAL Jaya, Jaya Subekti, memaparkan bahwa septic tank di rumah Sandiaga mengalami kebocoran. Akibat hal tersebut, air di kawasan rumahnya tercemar bakteri e-coli.
"Jadi pertama septic tank-nya bocor Pak. Karena bocor itu, bakteri e-coli ke mana-mana dan air tanah Pak Wagub sudah tercemar," kata Bekti di kediaman Sandiaga, Rabu pagi.
Menurut Bekti, bakteri yang ada dalam tahap yang cukup banyak. Bakteri telah melebihi standar yang ada di air tanah. "Bakteri e-coli 10 ribu per 100 cc. Standarnya 3.000," kata Bekti.
Dari hal tersebut, Sandiaga menyadari bahwa air tanah di kediamannya sudah tak layak untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dia beralih menggunakan air perpipaan.
"Jadi berangkat dari situ saya kaget juga. Tapi saya diam-diam terus saya bilang sama istri saya. Non, kita mandi pakai air limbah kita sendiri. Ini enggak sehat," ujarnya
Dari situ Sandiaga berhenti menggunakan air tanah. Hal itu ia tandai dengan memotong pipa air tanah di kediamannya. (one)
Miris, 7 dari 10 Rumah Tangga Indonesia Masih Konsumsi Air yang Terkontaminasi Bakteri
Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Kementerian Kesehatan menyebutkan 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum dari infrastruktur terkontaminasi.
VIVA.co.id
29 September 2023
Baca Juga :