Tak Ada Telur Palsu, yang Beredar di Jakarta Ada DNA Ayam
- REUTERS/Fabrizio Bensch
VIVA – Guna menjawab keresahan masyarakat DKI terkait beredarnya telur palsu, Pemprov DKI menggelar keterangan pers untuk menjawab isu tersebut. Pemprov memastikan tidak ada telur palsu dan apalagi yang beredar di Jakarta.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Sri Hartati, memastikan peredaran telur palsu tidak benar. Informasi mengenai telur palsu yang ditemukan di salah satu pasar di Jakarta, jelas tidak benar, alias hoax.
"Yang selama ini disampaikan secara viral di media sosial, untuk DKI Jakarta enggak ada telur palsu," kata Sri, saat konferensi pers di Jakgrosir PD Pasar Jaya, Jalan Raya Tengah, Keramatjati, Jakarta Timur, Selasa 20 Maret 2018.
Sri menerangkan, sudah mendapat laporan terkait adanya telur palsu di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat pada 14 Maret 2018. Setelah mendapat laporan pengaduan dari masyarakat tersebut, langsung dilakukan pengecekan ke lapangan dan mengambil sempel telur yang dianggap palsu.
"Kami bersama tim turun ke lokasi melakukan pengujian, ternyata secara fisik, tidak ada yang dilaporkan masyarakat bukan telur asli. Tetapi, itu sebenarnya telur asli," ujar Sri
Menurutnya, tidak ada telur yang diduga berbahan plastik, apalagi yang beredar di Jakarta. Telur ayam beredar saat ini dipastikan asli, setelah dilakukan pengecekan dan pengujian melalui laboratorium.
"Tidak ada istilah itu telur plastik, itu bukan dari ayam, enggak ada sama sekali. Bahwa itu positif DNA dari ayam. Yang dilaporkan, yang disangkakan ada sekelompok itu bukan telur ayam tidak benar," ujarnya
Lebih jauh, ia memastikan, telur ayam yang ada di Jakarta, aman untuk dikonsumsi dan telur yang dijual asli dari ayam.
"Silakan masyarakat Jakarta membeli, telur ayam itu asli enggak ada yang palsu," ujarnya.
Lebih Sehat Mana Telur Ayam, Bebek atau Puyuh? Ini Kata Dokter
Di antara beberapa jenis telur, seperti telur ayam, telur bebek atau telur puyuh, manakah di antara ketiganya yang lebih sehat?
