Pengelolaan Buruk, Lautan Sampah Muncul di Teluk Jakarta

Tumpukan sampah di kawasan teluk Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Teluk Jakarta saat ini menjadi sorotan publik, karena munculnya lautan sampah. Tumpukan lautan sampah setinggi 1,5 meter tersebut, karena terbawa air pasang laut atau rob dan angin darat.

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Eknas Sawung mengkritisi persoalan ini muncul, karena buruknya manajemen pengelolaan sampah.

"Persoalan bukan di laut, ini karena buruk, tidak bisa mengelola manajemen sampahnya," kata Eknas dalam wawancara dengan tvOne, Minggu 18 Maret 2018.

Dia menyoroti Teluk Jakarta menjadi tempat kumpul sampah, karena seperti muara. Namun, yang terjadi saat ini, tumpukan sampah di Teluk Jakarta karena ada area mangrove.

Meski, kata dia, hampir seluruh Teluk Jakarta ada sampah yang berseliweran. "Ada di hampir seluruh Teluk Jakarta, karena ini ada mangrove, jadi sampah nyangkut," tuturnya.

Lalu, ia menyinggung juga masih maraknya sampah plastik. Hal ini terbukti, sebagian besar lautan sampah di Teluk Jakarta adalah sampah plastik. Harus ada solusi dari persoalan ini.

'Ada sachet makanan, alat pembersih, sebagian besar tidak bisa dipakai lagi dan jadi sampah yang tidak bisa didaur ulang kembali," ujarnya.

Petugas kebersihan berjalan di antara tumpukan sampah di kawasan teluk Jakarta

Epic, Aksi Designer Ria Miranda Tuangkan Keprihatinan Bahaya Sampah Plastik Laut

Respons solusi

Sementara, Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke, Risnandar tak menampik lautan sampah di Teluk Jakarta sebagian besar plastik dari rumah tangga. Ia menekankan, sejak Februari lalu, intensitas rob sering kali ada, sehingga memunculkan lautan sampah seperti sekarang.

Menghidupkan Kembali Warisan dalam Setiap Langkah

"Bulan Februari ada rob panjang, cukup besar, membawa sampah, yang akhirnya tumpukan sampah setebal sekitar 1,5 meter seperti sekarang," kata Risnandi.

Terkait persoalan ini, ia berharap, ada respons cepat dari Pemerintah Provinsi, terutama Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Utara. Sejauh ini, memang sudah ada penanganan namun dinilai belum maksimal.

Vending Machine Sampah Plastik ASDP Kumpulkan 70 Ribu Botol hingga Juli 2024

"Harus ada sikap dari pemerintah seperti menggandeng kami untuk bekerja sama menjaga ekosistem. Membentengi Teluk Jakarta, buat DAM sebagai pembatas. Itu yang mungkin cukup aman," sebutnya.

Sampah plastik di laut.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Polusi plastik adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan sektor informal.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024