Pengakuan Saksi Mata 'Peluru Setan' di Studio Rhoma Irama

Raja Dangdut Rhoma Irama
Sumber :
  • ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Kasus penembakan misterius yang terjadi di studio musik Soneta Record milik pedangdut Rhoma Irama mulai menemukan titik terang. Sedikitnya ada tiga orang saksi yang telah diperiksa atas kejadian ini.

Kapal Nelayan Bersama 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, 7 Orang Belum Ditemukan

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi memastikan tidak ada rentetan tembakan atau diberondong. Kemudian, bekas tembakan hanya menyerempet bagian tembok bawah dekat lantai sehingga tidak merusak bagian jendela. Dengan sejumlah fakta yang ada, polisi pun menyimpulkan ini hanyalah peluru nyasar.

"Dugaan kuat ini peluru nyasar, karena bekasnya tidak parah. Kemudian peluru yang kami temukan hanya satu dan bukan diberondong," kata Kapolsek Sukmajaya, Komisaris Bronet di lokasi kejadian, Senin 5 Maret 2018

Nyanyi Lagu Rhoma Irama, Pesona Ariel NOAH Gegerkan Pantai Carnaval Ancol

Namun demikian, polisi tetap akan mengusut tuntas kasus ini. Tak hanya itu, polisi juga akan melakukan pengamanan di studio musik yang berlokasi di Jalan Tole Iskandar tersebut.

"Saat ini kasusnya sedang dalam penyelidikan lebih lanjut. Kita tunggu hasil pemeriksaan Puslabfor Mabes Polri,” kata Bronet.

Kocak, Aldi Taher Ciptakan Lagu untuk Rhoma Irama!


        
Sementara itu, Endang, pegawai Rhoma yang menjadi saksi atas kejadian ini mengaku, sebelum menemukan selongsong peluru pada Sabtu pagi kemarin, dirinya sempat mendengar bunyi ledakan.

"Iya saya sempat dengar ada suara keras, bunyi ledakan tapi itu cuma sekali," katanya pada VIVA

Endang mengatakan, awalnya ia tak mengira jika benda yang ditemukannya di lantai depan pintu studio adalah selongsong peluru. Saat itu ia sedang melakukan aktivitas seperti biasa, membersihkan studio.

"Awalnya saya lagi menyapu, saya enggak kira ternyata itu peluru. Saya baru yakinnya pas dikasih tahu sama teman," ujar dia
      
Usai kejadian ini, Endang mengaku dirinya dilanda kecemasan. Ia pun berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini.

Sebelumnya diberitakan, penembakan itu terjadi pada Sabtu, 3 Maret 2018. Awalnya salah satu anak Rhoma, Debby, sempat berasumsi peluru nyasar itu ada kaitannya dengan tahun politik. Bahkan dia menjuluki penembakan itu dengan istilah peluru setan.

Debby menganggap penembakan tersebut adalah peluru setan, karena pelaku tak terlihat dalam rekaman CCTV.

"Tapi ini sudah tahun politik, adik saya Vicky lagi nyalon wakil bupati, terus saya kan aktif di Satgas Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, lagi menangani kasus KDRT yang suaminya aparat. Jadi enggak tahu siapa," kata Debby saat dihubungi hari Minggu, 4 Maret 2018.

Tak hanya itu, Rhoma sendiri juga sedang menggeluti dunia politik sebagai ketua partai Idaman selain mengisi kegiatan menyanyi di atas panggung.

"Papa juga lagi berjuang di Bawaslu untuk Partai Idaman. Enggak ngerti ya, karena aktivitas saya, Mas Vicky, dan papa banyak di studio itu," kata Debby.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya