Kini Ulama Depok Coba Diteror, Alamat Pengirim Fiktif
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Polisi terus melakukan proses penyelidikan terkait adanya selebaran berisi ancaman untuk membunuh sejumlah ulama di Kota Depok. Terkait hal itu, polisi ternyata telah mendatangi alamat pengirim yang tertera di sampul surat.
Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok, Komisaris Putu Kholis Aryana. Dia mengungkap ada kejanggalan dari hasil pemeriksaan alamat pengirim yang tertera di sampul surat, yakni Jalan Malaka Hijau Pondok Kopi, Jakarta Timur, ternyata fiktif.
"Kita sudah selidiki ternyata fiktif. Di sana Malaka Country Estate," jelas Putu di Depok, Minggu 4 Maret 2018.
Surat tersebut ditemukan di kawasan Kalimulya dan di permukiman elit, Grand Depok City cluster Gardenia, Sukmajaya Depok pada Sabtu kemarin. Data yang berhasil dihimpun VIVA menyebutkan, ada 14 nama ulama yang tercantum dalam selebaran itu. Empat diantaranya adalah warga yang bermukim di cluster Gardenia blok Q, yaitu ustaz Shobur, ustaz Solihin, Ank Zain bin Wasim dan ustaz Iwan.
Tak ingin ambil risiko, saksi pun melaporkan selebaran itu ke polisi. "Kita sudah cek TKP (Tempat Kejadian Perkara). Saat ini barang bukti dan para saksi berada di Polresta Depok untuk dimintai keterangan," kata Putu.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan adanya kejanggalan dalam surat itu. Yakni alamat si pengirim yang berlokasi di Jakarta Timur ternyata fiktif. Terkait hal itu, polisi juga telah meminta keterangan empat orang saksi
Perketat Penjagaan
Sementara itu, pengamanan ekstra dilakukan sejumlah petugas keamanan perumahan tersebut. Mereka khawatir dengan adanya selebaran gelap itu.
"Semua tamu maupun yang datang ke sini kita periksa KTP nya. Ini meresahkan," kata Syarif salah satu petugas keamanan setempat.
Selebaran gelap itu, kata dia, ditemukan kemarin malam oleh salah seorang rekannya, Asep. Entah siapa yang mengirim yang jelas surat tersebut telah ada di pos penjagaan. Asep yang tak curiga akhirnya mengirimkan surat ke alamat yang dituju, salah satunya ustaz Shobur.
"Saat ditemukan kita enggak berani buka, karena kan punya warga. Tahunya ya pas dikasih unjuk polisi," jelas syarif. Guna penyelidikan lebih lanjut kasusnya ditangani Polresta Depok. (ren)