Kasus Pengawal Prabowo Belum Jelas, Ini Penjelasan Polri

Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad

VIVA – Kasus penembakan yang dilakukan anggota Brimob, Briptu Achmad Ridho, terhadap salah seorang kader Gerindra, Fernando Alan Josua Wowor, masih dalam proses penyelidikan. Penembakan itu menewaskan Fernando yang juga merupakan pengawal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Kenalkan Dua Pengawal Ganteng Prabowo, Ngakunya Masih Jomblo

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil tes kesehatan dan pemeriksaan tim penyidik. Menurut dia, karena kondisi tersebut proses penyelidikan tergantung dari kondisi Briptu Achmad.

“Kalau orang mau diperiksa itu yang pertama kali ditanya apakah saudara dalam keadaan sehat wal afiat? Kalau dia mengatakan belum bisa diperiksa karena belum siap atau belum sehat, itu hak dari yang dimintai keterangan, kita tidak bisa maksa,” kata Setyo di Markas Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Rabu 28 Februari 2018

Brimob Penembak Pengawal Prabowo Luka Parah di Kepala

Setyo menjelaskan, seseorang yang dalam keadaan sakit tidak bisa dipaksa untuk memberikan keterangan. Sejauh ini, kata dia, tim penyidik belum memberikan keterangan lebih lanjut.

"Saya sampai saat ini belum mendapat keterangan dari penyidik apakah dia sudah diperiksa atau belum, jadi artinya saya belum dapat informasi,” ujarnya.

Lokasi tertembaknya pengawal pribadi Prabowo.

Tembak Pengawal Prabowo, Briptu AR Tak Sedang Berdinas

Sementara itu, Komandan Korps (Dankor) Brimob Irjen Rudy Sufahriadi juga belum bisa berkomentar banyak. Namun, ia menegaskan akan memproses anggota yang terlibat bila memang terbukti bersalah. Tapi, hal ini juga harus menunggu hasil penyelidikan.

Rudy menambahkan, sampai saat ini Briptu Achmad masih dalam perawatan medis akibat luka yang cukup parah.

“Kita tunggu saja hasil penyelidikan Polres Bogor. Jika dinyatakan bersalah, baru kami proses di Propam sini. Sampai sekarang saya belum mendapat hasil penyelidikan di sana,” katanya.

Kasus penembakan ini dipicu perselisihan antara Briptu Achmad dengan korban dan beberapa rekannya. Peristiwa itu terjadi di lapangan parkir LIPSS Club, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu dini hari, 20 Januari 2018.

Mengetahui hal tersebut, teman-teman Fernando langsung mengeroyok Briptu Achmad. Fernando yang juga kader Partai Gerindra itu pun terkapar dan sempat dilarikan ke rumah sakit Vania untuk mendapatkan perawatan. Namun, sayang, nyawa Fernando tak tertolong. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya