Anies Cek Lagi Tanah Retak di Kebon Manggis

Tanah retak di kawasan Berlan, Matraman, Jaktim
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau lokasi tanah yang retak yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung di Jalan Kesatriaan X RW 03 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur.

Full Senyum! Ini Ketentuan Resmi Opsen Pajak Kendaraan di Jakarta

Saat berada di lokasi, Anies memastikan bahwa penanganan dengan memasang batu brojong di sepanjang pinggiran jalan yang retak segera dilakukan.

"Kita siapkan pola pengamanan. Dengan batu bronjong, pendekatan natural sehingga yang bisa tumbuh disitu beda dengan pasang beton. Kalau beton, biota air ngga ada yang bisa hidup di situ," kata Anies saat meninjau lokasi, Jumat 16 Februari 2018.

Dishub Jakarta Masih Kaji Wacana Kenaikan Tarif TransJakarta

Ia menambahkan, batu bronjong dari sisi kekuatan juga lebih kuat. Lalu dari sisi biaya murah, dan dari sisi lingkungan hidup lebih ramah. Sebab, batu bronjong yang saling mengikat memiliki rongga. Sehingga biota air bisa tumbuh di tempat tersebut.

"Yang harus dipastikan kendaraan yang dilewati, bebannya terukur, jangan terlalu berat berada di wilayah tebing yang curam karena jadi masalah. Anda lihat wilayah seberang. Ada rumah ngga ada jalan, longsor. Ini daerah bukan tanah padat dan kuat, tapi tanah yang mudah bergeser," kata Anies.

Pemprov DKI Jakarta Alokasikan Rp 4,1 Miliar untuk Modifikasi Cuaca Atasi Banjir

Terkait hal ini, Anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan Kebon Manggis, Rudi Hartono mengatakan, keretakan tanah sudah terjadi sejak minggu malam. Mulanya tak begitu besar, tapi lama kelamaan malah membuat jalan amblas.

"Pertama sedikit (retak). Diakalin. Ternyata tambah-tambah lagi. Senin blek (retak). Malam tambah parah. Sampai sepanjang ini tepatnya Rabu malam, bruk semua," kata Rudi.

Menurut dia, keretakan jalan ini karena sebelumnya ada pengurukan endapan dan sampah di kanan kiri sungai. Hanya saja pengerukan dianggap tak memperhatikan pondasi. Akibatnya keretakan jalan mencapai 100 meter.

"Harusnya (sampah) ditarik di sana. Rata-rata berat di sini semua truk pengangkut sampah. Bebannya tinggi. Dari wagub bilang ada patahan lempengan, mau turunkan tim dari ITB tapi sampai saat ini belun ada," kata Rudi.

Ia menambahkan, saat terjadi keretakan ia langsung mengadu ke kelurahan. Kelurahan pun bersurat ke kecamatan dan dilanjutkan ke Balai besar Sungai Ciliwung Cisadane.

"Langsung ditanggapi. Datang bronjong untuk menahan jangan sampai runtuh lagi. Kita saling kerja sama. Tim dari PPSU, SDA, Balai besar Sungai Ciliwung Cisadane, kemenpur, Ada 70 orang. Itu semua dikerahkan. Dan warga sudah antisipasi dapur umum. Itu satu bulan pengerjaan. Warga sih mintanya disitpel kaya di Kampung Pulo," kata Rudi.

Baca Juga: Tanah di Berlan Retak, Sandiaga Bilang Sudah Diprediksi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya