Tanah di Berlan Retak, Sandiaga Bilang Sudah Diprediksi
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengemukakan, tanah retak yang terjadi di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur sudah diprediksi sebelumnya dalam pertemuan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
"BMKG mengatakan bahwa salah satu kewaspadaan yang harus kita tingkatkan adalah di sekitar wilayah Jatinegara itu, atau wilayah yang dekat dengan Berlan ya, diprediksi ada patahan atau ada patahan yang selama ini tidak aktif," kata Sandiaga di Balairung Balai Kota DKI, Selasa, 13 Februari 2018.
Menurut Sandiaga, patahan yang ada di wilayah DKI tersebut merupakan sesar, yakni patahan yang berada di bagian dalam. Saat ini, BMKG juga tengah mengumpulkan data terkait kondisi pergerakan bumi di dataran DKI yang terjadi sejak tahun 1916. "Ini yang mereka cermati dan saya diberikan laporan untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah sana," ujarnya.
Dengan adanya patahan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, akan memberikan dua dampak bagi masyarakat di sekitar lokasi. Pertama, kemungkinan terjadi gempa. Kedua, memberi dampak terhadap konstruksi dan gedung yang berada di sekitar patahan tersebut. "Seperti kita lihat di Taipei, gempanya hanya 6,4 SR, dibandingkan dengan kemarin 6,1 SR tapi banyak sekali dampaknya karena itu berada di patahan tersebut, di gedung tersebut," ujarnya.
Sandiaga akan memastikan lagi apakah retak yang terjadi di Matraman itu disebabkan oleh patahan tersebut atau tidak. Dia bakal berkoordinasi lebih detail dengan BMKG. "Saya tidak tahu. Saya mesti double check dengan BMKG karena ini baru dapat dari rekan media," ujarnya. (mus)