Pemprov DKI Akan Bangun Rusun Hibrid
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun rumah susun hibrid di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Rusun tersebut nantinya memiliki lima sampai enam lantai dan akan digunakan untuk menggantikan rumah-rumah yang kumuh miskin (Kumis) dan kumuh padat (Kupat).
"Rusun yang hibrid tingginya 5 sampai 6 lantai saja untuk menggantikan rumah warga yang kumuh miskin, kumuh padat, yang rentan terhadap permasalahan sosial dan juga kebakaran," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai membuka acara Stakeholder Meeting Huan Cities Coalition DKI Jakarta, di Hotel Borobodur, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.
Selama ini, dalam penataan kampung kumuh, warga direlokasi ke rusun yang jauh. Namun, pada penataan kampung kumpuh di kawasan Penjaringan ini, pemprov tidak melakukan pemindahan secara terstruktur terhadap masyarakat. Melainkan dibangun rusun di kawasan tersebut yaitu, rusun hibrid.
Nantinya di lokasi itu juga dibangun air bersih dan sanitasi. Dalam hal ini Sandiaga akan menunjuk PAM Jaya, Palyja, dan PAL untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Sandiaga mengatakan, lokasi pertama yang akan dibangun rusun hibrid yakni di RW 17, Penjaringan.
"Yang menonjol adalah ini tidak ada pemindahan secara terstruktur terhadap masyarakat. Mereka tetap ada tinggal di sana, mereka dibangunkan fasilitas di sana yang mudah-mudahan bisa diberikan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka lebih sejahtera," ujar Sandiaga.
Tak hanya itu, di kawasan tersebut akan dibangun fasilitas, baik pendidikan hingga peluang usaha. "Sekolahnya juga kami akan pastikan ada, peluang usahanya juga ada. Tadi kami dengar sendiri dari warga RW 17 cari lapangan kerja di sana susah dan harga bahan pokok meningkat luar biasa terutama bahan pangan. Jadi kami ingin ada juga peluang ekonomi di sana," ujarnya.
Sandiaga mengatakan, terkait unit rusun hibrid akan dibangun tergantung kebutuhan kawasan tersebut. Jumlah unit akan disesuaikan dengan berapa yang dibutuhkan warga.
Dengan program ini, diharapkan secara perlahan dapat menata kawasan yang kumuh padat dan kumuh miskin. "Jadi ini menurut saya sangat bersejarah ya," ujar Sandiaga.