Tak ada Lubang Air di Underpass KA Bandara yang Longsor

Underpas Perimeter usai longsor.
Sumber :
  • Sherly/VIVA.co.id

VIVA – Longsor dan ambruknya tembok Underpass Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta membuat nantinya, terdapat perubahan design underpass perimeter Bandara Soekarno Hatta.

Banjir dan Tanah Longsor di Soppeng Sulsel, Satu Orang Hilang

Hal tersebut dikatakan, tim lapangan Agus, staff Kementerian PUPR yang tengah melakukan pengecekan lokasi. Ia mengatakan, hal tersebut akan dilakukan setelah nantinya mendapat hasil yang akan dikeluarkan tim peneliti yakni, Waskita, Puslabfor dan PUPR.

"Ada tentunya tapi akan kita tunggu hasilnya. Kalo dilihat saat ini oleh tim lapangan, memang ada yang kurang dalam kontruksi tembok underpass ini, seperti tidak adanya lubang air," katanya, Jumat, 9 Februari 2018.

Diduga Picu Banjir Bandang di Sukabumi, 3 Perusahaan Tambang Diperiksa Polisi

Tembok tersebut pun, terlihat baru saja diberi lubang air dan gorong-gorong atau saluran air.

"Ini seperti baru dikasih lubang air. Mungkin sebelumnya, bila menurut tim kontruksi secara estetika pemberian lubang air tidak sedap dipandang maka harusnya saat dibangun buatkan saja pipa dalam untuk menjadi saluran pembuangan air," ungkapnya.

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sumbar, Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Ditembok tersebut pun, tampak tak kuat menahan beban air. Ditambah, penghubung besi yang ada di tembok dan terowongan underpass kurang kuat dan kurang ditanamkan pada lorong tersebut. Sehingga saat air volume air ditanah tinggi dan masuk ke tembok yang tak memiliki saluran air, tembok tidak kuat menahan dan ambruk.

"Tentu untuk lebih jelas dan detailnya masih dalam tim peneliti," ujarnya.

Diketahui, pada pukul 18.00 WIB, Senin, 5 Februari 2018 longsor terjadi di underpass jalur parimeter selatan, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang tepatnya di jalur exit (keluar) bandara.

Atas hal tersebut, sisi kiri dari tembok underpass ambruk bahkan, berdampak pada penghentian sementara, operasi kereta Bandara Soekarno Hatta lantaran, titik longsor dan jalur rel hanya berjarak 5 meter.

Bahkan, longsor tersebut pun menimbulkan korban yakni, dua karyawan GMF Bandara Soekarno Hatta, yakni, Dyanti Putri yang diketahui meninggal dunia pukul 07.00 WIB usai terperangkap 9 jam didalam mobil yang terjebak reruntuhan dan Mukhmainah yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah 12 jam terperangkap bersama rekannya Dyanti Putri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya