Polisi Butuh Tiga Hari Ungkap Penyebab Crane Matraman Roboh
- Istimewa
VIVA – Kepolisian masih terus menyelidiki kejadian robohnya crane dalam proyek double-double track (DDT) kereta api di Matraman Raya, Jatinegara Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018.
Namun hingga kini polisi masih belum bisa menyimpulkan apa penyebab kecelakaan ini. Meskipun mereka menyebut tidak ada hambatan dalam penyelidikan ini.
"Enggak, enggak ada kesulitan. Cuma memang kita kan waktunya sudah gelap. Belum bisa menyimpulkan itu apa penyebabnya," kata Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Mabes Polri Kombes Ulung Kanjaya ketika ditemui di lokasi kecelakaan.
Ulung memastikan penyelidikan masih akan diteruskan pada besok, Senin, 5 Februari 2018. Sementara itu, menurutnya, belum ada temuan-temuan yang hendak dibawa pulang oleh tim kepolisian.
"Sementara enggak ada yang dibawa pulang," ujar Ulung.
Menurut dia, tim dari polisi kemungkinan baru akan mengambil barang bukti pada besok nanti. Ulung memperhitungkan tim kepolisian baru akan bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan tiga hari lagi.
"Paling lama tiga hari atau besok," kata dia.
Selain tim dari kepolisian, lokasi kecelakaan juga didatangi oleh Komite Keselamatan Konstruksi dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun mereka masih tidak memberikan keterangan.
Sementara itu, proses identifikasi korban oleh RS Polri relatif mudah. Sebab, wajah dari keempat korban meninggal masih utuh, sehingga mudah dikenali.
"Karena wajahnya semuanya utuh jadi bisa teridentifikasi dengan wajah," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Pol Edy Purnomo di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu 4 Februari 2018.
Selanjutnya, identifikasi akan dilakukan oleh penyidik Polri dan pihak terkait untuk meneliti apa yang menjadi penyebab insiden tersebut.
"Nanti berdasarkan itu (identifikasi) lebih lanjut (penyebab) human error-nya apa, bagi kami selesai di proses identifikasi," ujar dia.
Menambahkan, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan RS Polri Kombes Pol Sumirat mengatakan bahwa seluruh proses administrasi sudah selesai dilakukan baik surat identifikasi dan surat kematian.
"Sudah disiapkan semuanya , administrasi sudah selesai semua, kita di sini kita juga punya 15-16 mobil (ambulans) sudah disiapkan," kata dia.