Sopir Angkot Lintas Tanah Abang Merasa Jadi Korban Kebijakan
- Twitter TMC Polda Metro Jaya
VIVA – Sopir angkot yang biasa beroperasi di Tanah Abang membantah melakukan aksi demo lantaran ada yang memobilisasi atau ada ancaman dari pihak lain. Aksi mogok operasi dan unjuk rasa yang dilakukan di Balai Kota DKI murni untuk meminta keadilan dari Pemerintah DKI Jakarta.
"Banyak media bilang saya ditunggangi. Tidak, saya tak ditunggangi. Secara pribadi saya sendiri penanggung jawab, saya sopir. Ini murni aksi sopir," kata Rosyid saat ditemui di Tanah Abang, Kamis 1 Februari 2018.
Rosyid mengatakan, unjuk rasa yang dilakukan sopir lintas Tanah Abang berdasarkan keinginan hatinya. Tidak ada paksaan dari pihak mana pun dan tak menerima bayaran. Para sopir merasa menjadi korban dari kebijakan yang dibuat Pemprov DKI.
"Saya adalah korban salah kebijakan, itu aja saya bilang. Pak Anies mari kita duduk bareng," ujarnya.
Menurut Rosyid, sudah semestinya pemerintah provinsi DKI menampung apa yang menjadi keluhan masyarakat. Para sopir berharap Pemprov DKI dapat memberikan solusi yang terbaik bagi warga.
"Jadi kita cari solusi yang terbaik jangan saling merugikan," ujarnya.
Seperi diketahui, Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengatakan, demo sopir angkot di Balai Kota karenan ada yang memobilisasi. Ada pihak yang mengancam dan memaksa sopir untuk berdemo.