Jelang Gerhana Bulan, Planetarium Mulai Dipadati Pengunjung
- NASA's Goddard Space Flight Center
VIVA – Supermoon dan gerhana bulan total akan terjadi hari ini, Rabu 31 Januari 2018. Fenomena alam ini pun cukup langka, karena menurut ilmu astronomi, gerhana yang berikutnya baru terjadi 19 tahun lagi atau 31 Januari 2037.
Tak sedikit masyarakat pun beramai-ramai mengunjungi beberapa lokasi pengamatan untuk mengabadikan fenomena langka itu. Salah satunya ialah Planetariun Jakarta. Dari pantauan VIVA pada pukul 16.55 WIB kawasan ini pun sudah ramai dipadati oleh beberapa masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini secara langsung.
Tak hanya diikuti oleh kalangan remaja kegiatan ini pun juga diramaikan oleh ibu-ibu yang telah memiliki anak kecil. Seperti Ana, yang datang dengan kedua anaknya dari Jakarta. Mereka pun cukup antusias untuk menyaksikan fenomena alam ini.
"Kepingin lihat anak-anak juga sudah semangat banget pingin liat. Untuk persiapannya sendiri sudah bawa jaket hujan siapa tahu nanti hujan," katanya kepada VIVA di plataran Teater Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.
Selain itu, ada pula seorang mahasiswa asal Jakarta, Mia, yang datang sejak pukul 15.00. Dirinya berujar ini dilakukannya agar bisa mendapatkan nomor urut pertama untuk bisa melihat gerhana bulan total langsung melalui teleskop.
"Kan, nanti ada registrasi ulang lagi makanya buru-buru ke sini abis pulang kuliah," jelasnya.
Untuk diketahui, Supermoon, atau gerhana bulan total (GBT) akan terjadi pada akhir Januari 2018. Fenomena langka ini terjadi karena bulan dan bumi pada posisi terdekat dalam orbit tunggal, yang akan muncul dengan diameter sekitar tujuh persen lebih besar dan 14 persen lebih terang daripada biasanya. Menurut catatan NASA, hal ini menjadi yang pertama kali dalam kurun waktu 150 tahun.
Supermoon akan terlihat di Amerika Utara, Alaska, dan Hawaii sebelum matahari terbit. Namun masyarakat yang berada di Timur Tengah, Asia, Rusia timur, Australia, dan Selandia Baru dapat pula melihat keindahan tersebut menjelang pagi hari.