Dukung Rencana Anies, Hanafi Rais Usul Becak Listrik

Becak di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA/Irwandi Arsyad

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Ahmad Hanafi Rais, mendukung wacana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk memberi izin becak beroperasi kembali di jalan-jalan kecil Ibu Kota.

Anies Lagi Bahagia, Sang Istri Ulang Tahun dan Anak Lulus Kuliah di UI

Namun, ia mengusulkan agar becak yang akan dioperasikan adalah becak listrik, karena cocok untuk iklim Ibu Kota yang harus ramah lingkungan.

"Pada 2014 lalu saya pernah meluncurkan becak bertenaga listrik yang mampu berjalan 60 kilometer di Yogyakarta. Becak itu adalah hasil kreasi warga Yogyakarta, Winawan atau Wiwin dengan memodifikasi becak model lama yang masih digenjot," kata Hanafi dalam keterangannya kepada VIVA, Senin 29 Januari 2018.

Anies Diminta Evaluasi Car Free Day di Jakarta

Menurut putra Amien Rais itu, kehadiran kembali becak di Ibu Kota tidak perlu menjadi polemik. Selama tidak mengganggu ketertiban dan bermanfaat bagi masyarakat, maka yang perlu disiapkan adalah regulasinya yang jelas. Apalagi, kata Hanafi, becak itu khusus diperuntukkan di wilayah perumahan.

"Wacana becak di Ibu Kota harus diarahkan pada pemikiran positif, apalagi kalau menggunakan becak listrik. Bisa ditempatkan di perumahan-perumahan atau saya usulkan di tempat wisata juga. Selain bisa membantu konsumen, mempercantik daerah wisata atau bahkan mengembalikan mata pencaharian para pengayuh becak yang sudah ada," tuturnya.

Anies Kerahkan 2 Ribu ASN Awasi Warga Tak Disiplin saat PSBB Transisi

Hanafi mengatakan, yang perlu ditekankan adalah pengoperasian becak-becak listrik haruslah dari becak-becak yang sudah ada, bukan menambah becak baru. Hal ini penting agar tidak menambah lagi arus urbanisasi ke Ibu Kota.

"Becak-becak yang sudah ada sebelumnya bisa dimodifikasi menjadi becak listrik. Jangan sampai malah berkembang becak motor nanti. Teknisinya sudah ada dan kami akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta. Intinya adalah bagaimana membuat Ibu Kota menjadi nyaman bagi warganya,” ujarnya. 

Wacana becak listrik untuk tempat-tempat wisata, menurut Hanafi, agar ada integrasi dengan penggunaan transportasi umum bagi masyarakat yang ingin mengunjungi tempat wisata tanpa membawa kendaraan pribadi.

Misalnya, kalau ingin berwisata ke Ancol, masyarakat bisa mengunakan TransJakarta lalu melanjutkan dengan becak listrik di area Ancolnya. "Sehingga lebih nyaman dan tidak ada penumpukan kendaraan. Atau di tempat wisata lainnya di Jakarta juga diterapkan hal sama,” jelasnya.

Anggota Komisi I DPR itu mendukung bila kebijakan beroperasinya becak listrik sebagai turunan dari program bernama Community Action Plan (CAP). Program ini ditetapkan Anies berada di bawah Dinas Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP). Program ini dikampanyekan oleh United Nations Human Settlements Programme (UN–Habitat), badan PBB yang didirikan pada 1978 untuk permukiman dan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. 

"Semoga usul ini terealisasi, dengan pertimbangan tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2017 tentang Ketertiban Umum. Aturan ini kerap dipakai otoritas terkait melakukan razia becak, dengan operator lapangan Satpol PP," ujarnya. 

Pakai Dinamo

Becak listrik yang diluncurkan Hanafi Rais pada 2014 lalu, selain menggunakan tenaga listrik atau baterai, becak tersebut juga masih bisa digenjot dengan tenaga manusia. Becak tersebut masih seperti bentuk aslinya. Hanya sedikit modifikasi untuk menempatkan dinamo di bagian bawah jok.

Hanafi memperkenalkan pembuat becak listrik, yakni Winawan atau Wiwin. Dia lulusan STM Nasional di Yogyakarta. Untuk membuat satu becak listrik, ia membutuhkan biaya sekitar Rp15 juta.

Sistem listrik becak ini menyerupai motor matik. Penggerak utama adalah sebuah dinamo dan batere dari aki. Pengisian aki hanya membutuhkan listrik 30 watt, sehingga daya listrik di rumah sebesar 450 watt atau 900 watt bisa digunakan.

Aki diisi selama 4 jam dapat mengangkut beban sekitar 300 kilogram. Jarak tempuh 60 kilometer dan dapat digunakan selama 16 jam. (ren)

Anies Baswedan merubah 22 nama jalan di DKI Jakarta

Anies Ubah 22 Nama Jalan di DKI Jadi Nama Tokoh Betawi, Ini Daftarnya

Anies Baswedan resmi merubah 22 nama jalan di DKI Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi. Peresmian nama jalan ini dilakukan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babaka

img_title
VIVA.co.id
22 Juni 2022