Penyebab Ambruknya Girder LRT Masih Tunggu Investigasi
- VIVA.co.id/ Ade Alfath
VIVA – Ambruknya girder proyek Light Rail Transit atau LRT di kawasan Jalan Kayu Putih Raya, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, hingga kini masih belum diketahui penyebabnya; apakah karena human error atau yang lainnya.
"Saya enggak berani mengira-ngira penyebabnya apa," kata Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo, Satya Heragandi di Jakarta Utara, Kamis, 25 Januari 2018.
Maka, kata Satya, saat ini masih dilakukan proses investigasi dan memakan waktu sepuluh hari hingga dua minggu, mulai dari kejadian tersebut.
Menurut Satya, ada lima pihak yang melakukan investigasi kejadian ambruknya girder di antaranya, dari pihak PT. Wika, dari ahli Institut Teknologi Bandung (ITB), Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Pusat Laboratorium, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kami masih menunggu hasilnya," ujarnya.
Sedangkan lima orang yang menjadi korban kecelakaan itu sudah bisa dipulangkan dari rumah sakit, tapi mereka masih menjalani berobat jalan untuk proses pemulihan.
"Dokter bilang sudah boleh pulang, tapi harus fisioterapi atau apa karena masih ada yang mengeluh dadanya sakit," ujarnya.
Lima orang pekerja yang mengalami luka-luka tersebut yaitu, Rois Julianto (27), Wahyudin (18), Abdul Mupit (30), dan Ahmad Kumaedi (22) mengalami luka ringan, seorang lagi Jamal.
Sebelumnya, beton konstruksi Light Rail Transit (LRT), atau kereta api ringan koridor Velodrome Rawamangun-Kelapa Gading, roboh pada Senin dini hari, 22 Januari 2018. (ase)