Respons Sandiaga Pasca Penggerebekan Kampung Ambon
- VIVA / Anwar Sadat
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno turut merespons terkait pengungkapan 18 kilogram bahan diduga untuk membuat narkoba dan 110 gram sabu dalam penggerebekan di kawasan Kampung Ambon di Jalan Akik Permata, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 24 Januari 2018 kemarin.
Terkait hal ini, Sandiaga mengaku khawatir dengan banyaknya peredaran narkoba yang ada di Ibu Kota, terlebih di daerah-daerah yang tidak terindikasi sebagai tempat penyimpanan narkoba. Bahkan Sandiaga juga mulai mengkhawatirkan adanya modus peredaran narkoba dengan dikamuflasekan melalui aksi tawuran antar warga.
"Penemuan-penemuan baru di daerah yang tidak terindikasi penumpukan narkoba ini jadi kekhawatiran juga untuk kita. Dan setiap ada tawuran itu sekarang terindikasi ada mercon dan sebagainya, bahwa itu pengalihan perhatian terhadap adanya shipment yang masuk terhadap narkoba. Jadi masyarakat semua harus waspada," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Kamis, 25 Januari 2018.
Sandiaga mengatakan, saat ini di berbagai negara berkembang di dunia, narkoba juga menjadi ancaman yang serius. Maka dari itu dibutuhkan penanganan yang serius dan secara terus menerus agar dapat menyelamatkan bangsa dari narkoba.
"Karena narkoba ini menjadi sebuah kejahatan yang maha dahsyat dan menghantam semua lini kehidupan di bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh negara di dunia," ujarnya
Sandiaga mengatakan, dalam memberantas narkoba tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan pemerintah semata. Tetapi juga perlu melibatkan kekuatan masyarakat, dan para stakeholder terkait.
"Jadi kita memang enggak hanya bisa pemerintah, tapi seluruh masyarakat, polisi, aparat keamanan maupun penggerak masyarakat untuk memastikan bahwa kita say no to drugs dan tidak ada kompromi untuk drugs," ujarnya.
Sejauh ini, Sandiaga mengatakan Pemprov DKI bersama dengan BNNP Provinsi DKI telah berkoordinasi dan membuat kesepakatan untuk menembak mati bandar narkoba. Karena saat ini Indonesia telah menyatakan perang terhadap narkoba.
"Beruntung di Indonesia, kita menyatakan perang terhadap narkoba dan kita sudah canangkan semua kepada BNN provinsi DKI kemarin, bahwa untuk bandar yang lawan, kita langsung 810-kan (tembak mati),"ujarnya
Laporan: Safira Noor Haliza