Bayi Dikubur Samping Puskesmas, Keluarga Menyesal
- Aji YK Putra / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Dari pengakuannya, mertua P menyesal telah meminta petugas keamanan Puskesmas Sawah Besar untuk menguburkan jasad cucunya yang meninggal dalam kandungan sang anak.
"Ibu mertuanya si P, kami periksa, dia mengaku menyesal," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sawah Besar, Ajun Komisaris Polisi Akta Wijaya, di Polsek Sawah Besar, Senin, 20 Juni 2016.
Dia menjelaskan, kalau kondisi jiwa yang terguncang adalah alasan, sehingga ibu mertua P bingung harus berbuat apa ketika mengetahui cucunya meninggal dalam kandungan sang anak, dan anaknya pun belum fit kondisinya ketikaketikaketikaketika itu.
"Yah karena kondisi kejiwaannya. Ibu mertua P, panik, kalut cucunya meninggal dalam kandungan," tambahnya.
Dia mengungkapkan, kini, pihaknya tidak mengetahui di mana jasad bayi malang itu dimakamkan usai dibongkar di sana. Hal itu, katanya, lantaran kini kasus tersebut sudah selesai dan bukan tanggung jawab pihaknya lagi.
"Kasus tersebut kini sudah selesai. Bukan kewenangan kami lagi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jalan Dwi Warna Raya, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, digegerkan dengan penemuan sosok mayat bayi perempuan di sebuah taman yang berada di samping Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Sabtu, 11 Juni 2016 lalu.
Penemuan mayat bayi perempuan itu terungkap setelah warga melihat ada gundukan tanah menyerupai kuburan di samping Puskesmas.Â
Melihat hal mencurigakan itu, lantas warga pun melapor pada jajaran aparat Polsek Sawah Besar.
Setelah melakukan penyelidikan, dokter Puskesmas yang bernama Sani (35) menjelaskan kalau jasad bayi malang tersebut adalah bayi dari seorang perempuan yang pada Jumat, 10 Juni 2016, melakukan persalinan di tempatnya.
Namun, Sani juga terkejut ketika mengetahui kalau jenazah bayi itu dikubur di samping puskesmas. Hingga kini, aparat Polsek Sawah Besar masih menelusuri identitas ibu dari bayi itu dan siapa orang yang menguburkan bayi itu di sana, serta mengapa bayi itu harus dikubur di sana.