Kesaksian Ibu Jamal, Bocah SD yang Tewas di Tangan Penculik
Sabtu, 20 Februari 2016 - 11:36 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Zubaedah, ibunda Jamaludin (7 tahun), korban penculikan dan pembunuhan asal Beji, Depok, Jawa Barat, kembali histeris.
Kepada polisi, wanita berkerudung ini pun menyampaikan permohonannya agar pelaku diganjar hukuman mati.
Tangis Zubaedah pecah ketika mendatangi Sekolah Dasar (SD) Negeri Beji 3 Depok, tempat korban dulu bersekolah.
Di tempat inilah Zubaedah mengaku melihat buah hati yang dicintainya untuk yang terakhir kali, sebelum akhirnya Jamal pulang dalam kondisi sudah menjadi jenazah, Minggu, 7 Februari 2016 lalu.
"Sabtu pagi 6 Februari 2016 lalu, saya masih sempat antar dia sekolah. Saya enggak nyangka ya Allah, jika itu adalah hari terakhir saya melihat dia bercanda. Ya Allah, saya enggak kuat," teriaknya, berlinang air mata, Sabtu, 20 Februari 2016.
Zubaedah hadir ke sekolah tersebut karena mendapat undangan dari Dinas Pendidikan dan polisi sebagai salah satu tamu dalam agenda dialog pencegahan terjadinya kejahatan terhadap anak.
Namun, kenangan akan almarhum begitu membekas di hatinya. Terlebih, Jamal tewas dengan kondisi mengenaskan setelah menjadi korban penculikan.
Pada polisi, Zubaedah pun hanya bisa berharap, agar Juniar Arifin alias Begeng, tersangka dalam kasus ini mendapat ganjaran yang setimpal.
"Saya mohon, hukum mati dia biar enggak ada lagi korban seperti anak saya," ucapnya dengan nada lemas di pelukan Kapolsek Beji, Komisaris Ni Gusti Ayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila, mengatakan kegiatan dialog antara siswa, wali murid, dinas pendikan dan kepolisian ini bertujuan untuk mengawasi dan mencegah adanya korban kejahatan yang bisa mengintai anak di bawah umur.
"Tujuannya untuk membentengi anak-anak (para siswa) agar terhindar dari aksi kejahatan. Tadi, juga sudah diberikan tips bagaimana menghindari aksi penculikan maupun aksi kejahatan seksual," tuturnya.
Seperti diketahui, Jamaludin, siswa kelas satu SD N Beji 3 ini ditemukan tewas di kamar mandi rumah tersangka di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, dalam kondisi tangan terikat lakban.
Dia tewas setelah sebelumnya dibekap bantal oleh Begeng, tersangka atas kasus ini. Akibat perbuatannya, tersangka pun diancam pasal berlapis dengan ancaman seumur hidup. (ase)
Demi Pokemon, Pelajar SMA Bunuh Siswa SD
Pelaku mencampur racun serangga ke minuman korban
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :