Nekat Curi al Quran dari Masjid-masjid untuk Biaya Makan
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id - Seorang pria nekat mencuri kitab suci al-Quran dari masjid-masjid untuk dijual di pasar buku bekas di Kwitang, Jakarta Pusat. Setelah ditangkap polisi, mengaku terpaksa mencuri karena tak punya uang untuk makan.
Saat ditanya wartawan, pria berinisial RT ini menjawab mencuri kitab suci untuk membeli makanan. "Ya butuh makan lah mas. Lagian itu laku keras di pasar loak di Kwitang. Untungnya buat makan. Kadang Rp 15 ribu satu al quran aja sudah alhamdulilah," tuturnya saat ditemui wartawan di Polsek Pademangan, Jumat sore, 29 Januari 2016.
Saat melakukan pencurian, RT berpura-pura solat dan menunggu jemaah lainnya pulang. "Ya kita lihat-lihat situasi aman gak. Kalau aman masukin saja al quran yang ada," katanya menjelaskan.
Mengaku asal Kota Padang, Sumatra Barat, pria ini tidak ingat sudah berapa masjid disambanginya. Namun, di Pademangan, dia sudah mencuri al-Quran dari empat masjid. Dalam seminggu ia bisa mengambil 4 sampai 5 al quran di masjid berbeda. Lucunya, kepada petugas ia mengaku terinspirasi oleh kasus korupsi al quran yang menjerat mantan Menteri Agama Suryadharma Ali.
"Ya pengadaan al quran saja bisa dikorupsi, masa saya jual dan buat saya makan saja enggak boleh," cetus pelaku.
Aksi RT mulai terungkap setelah pengurus masjid memergokinya beberapa hari lalu. RT lalu ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.
Kapolsek Pademangan, Kompol Andi Baso Rahman mengatakan lokasi terakhir RT beraksi di masjid Jami Atahiyah, Pademangan Barat.
"Dia memang spesialis pencuri kitab suci al quran, dia sudah tiga bulan menjalani kegiatan ini, dan hanya beraksi seorang diri," kata andi.
Andi menambahkan, profesi pelaku sebelumnya sebagai tukang loak di Pasar Kwitang. "Dia dulunya suka jual baju bekas disana, jadi dia tahu barang mana yang dijual cepat," kata Andi. (ren)