Komplotan Perampok Pabrik di Tangerang Dibekuk
Rabu, 30 Desember 2015 - 23:59 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Enam pemuda berkomplot melakukan pencurian terhadap 40 pabrik yang ada di Tangerang. Total harta benda yang mereka gasak ditaksir mencapai ratusan juta.
Baca Juga :
Modus Baru Pencurian Rumah dengan Ketapel
Keenam pelaku adalah Soleh Hidayat, 20, Jayadi alias Vijay, 19, Sukma, 23, Putra alias Bule, 22, Dhani Dahlan, 19, dan Wawan Setiawan, 20. Mereka beraksi bersama empat pelaku lain yang saat ini masih buron.
Kapolsek Batu Ceper Kompol Sugiyo mengatakan, para pelaku merupakan pemuda pengangguran yang berasal dari Serang dan Palembang. Mereka tinggal di kontrakan di kawasan Dumpit, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.
“Untuk LP ada 23 yang tersebar di polsek-polsek Tangerang. Tapi dari pengakuan mereka sudah membobol 40 pabrik,” kata Sugiyo, di Tangerang, Rabu, 30 Desember 2015.
Adapun 23 LP tersebut di antaranya Polsek Batuceper 7, Karawaci 1, Jatiuwung 7, Tangerang 1, Cipondoh 1, Neglasari 1 dan Cikupa 5. “Mereka biasanya mengincar pabrik yang sepi dengan terlebih dahulu melakukan pengintaian,” kata Sugiyo.
Untuk pabrik dikawasan Batu Ceper yang berhasil dibobol pelaku adalah PT Pelita Cengkareng Paper pada 07 November 2015 dengan kerugian uang tunai Rp12 juta, PT Everstar Auto pada 23 November 2015 kerugian Rp20 Juta.
PT Muliapack pada 30 November 2015 kerugian Rp40 juta, PT Mata Pelangi Chemindo pada 30 November 2015 kerugian Rp31 Juta, PT Aidong dan PT Industira tidak dibuat laporan.
“Dari aksi pelaku terakhir di wilayah Batu Ceper, kami mendapat petunjuk dan melakukan pengembangan hingga berhasil menangkap keenam pelaku di kawasan Dumpit. Saat ini kami masih melakukan pengembangan untuk menankap tersangka lainnya, termasuk satu otak pencurian yakni Adam,” tutur Sugiyo.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Adapun 23 LP tersebut di antaranya Polsek Batuceper 7, Karawaci 1, Jatiuwung 7, Tangerang 1, Cipondoh 1, Neglasari 1 dan Cikupa 5. “Mereka biasanya mengincar pabrik yang sepi dengan terlebih dahulu melakukan pengintaian,” kata Sugiyo.