Selalu Incar Wanita, Ini Pengakuan Panglima Setangkai Mawar
- Foto: VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Tim Buru Sergap (Buser) Polres Kota Depok, akhirnya berhasil meringkus kawanan bandit yang kerap membuat ulah di jalanan dengan sasaran kaum hawa. Kelompok pelaku yang dikenal bengis ini menamakan diri mereka Setangkai Mawar.
Kapolresta Depok, Komisaris Besar Dwiyono mengungkapkan, ada lebih dari 10 tempat kejadian perkara (TKP) yang telah dilancarkan kelompok bertato bunga mawar tersebut.
"Rata-rata korbannya adalah kaum hawa. Biasanya mereka mengincar korbannya saat sedang di tempat sepi," kata Dwiyono pada VIVA.co.id, Sabtu 5 September 2015.
Modusnya, pelaku ini selalu melengkapi diri mereka dengan senjata tajam. Pelaku bahkan tak segan-segan melukai korbannya jika dianggap melawan.
"Jadi, mereka ini mengikuti korban yang baru keluar dari ATM, bank, atau yang baru pulang dari pasar. Ada korbannya yang didorong dan ada juga yang mengalami luka cukup parah. Semua korbannya adalah wanita. Sasarannya adalah tas, dan itu dieksekusi di jalanan yang dianggap sepi."
Para pelaku yang berhasil dibekuk petugas berjumlah tujuh orang, mereka masing-masing Monas 27 tahun, Asep Supriatna (33), Andri (29) Galang alias Sandi (23), Wahyu (22), Dias (24), dan Edo alias Andi (30).
"Beberapa dari mereka adalah residivis. Ada pun wilayah TKP menyebar, yakni di Jalan Juanda, Jalan Margonda, dan beberapa lokasi lainnya," timpal Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho.
Dalam aksinya, pelaku biasanya menyebar dengan terdiri dari satu motor dua orang. Komplotan ini dibekuk di sejumlah tempat persembunyiannya yang juga masih di wilayah Depok.
"Ini merupakan hasil pengembangan Satuan Reskrim Polresta Depok yang terdiri juga dari jajaran Reskrim Polsek. Kasus ini akan terus kami kembangkan, karena bukan tidak mungkin jumlah pelakunya bertambah," ujar Teguh.
Sementara itu, Asep (33) dan rekannya Monas (27) mengaku mereka terpaksa melakukan aksi kejahatan dengan dalih tuntutan ekonomi. Di hadapan petugas, dua panglima dari kelompok ini pun menyesal. "Ampun Pak, saya kapok," ucap Monas dengan muka tertunduk lemas. (asp)