Kondisi 2 WNI yang Ditembak Aparat Malaysia Masih Kritis
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)
Pekanbaru, VIVA – Kondisi dua warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) saat ini masih kritis. Salah satu WNI yang kritis berasal dari Aceh.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu mengatakan kondisi dua WNI lainnya sudah mulai membaik. Dia menuturkan empat korban masih menjalani perawatan intensif di Malaysia.
"Satu korban asal Aceh inisial MH dan satu korban lagi, masih dalam kondisi kritis. Sementara dua korban lainnya, sudah mulai membaik dan dapat berkomunikasi," kata Fanny Wahyu dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 1 Februari 2025.
Ilustrasi perampok dengan senjata api/penembakan.
- jannoon028 / Freepik
Insiden penembakan itu dilakukan terhadap WNI pada Jumat 24 Januari 2025. Dari Lima WNI yang jadi korban penembakan, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Basri (50).
Fanny menyampaikan korban Basri sudah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Terkul, Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu, 29 Januari 2025.
Menurut dia, sampai saat ini Pemerintah Indonesia melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Luar Negeri, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus mengawal kasus ini.
Bahkan, kata dia, pemerintah Indonesua mendesak pemerintah Malaysia agar transparan dalam mengungkap kronologi kejadian ini.
"Tim perwakilan Indonesia akan terus memantau kondisi korban di rumah sakit. Dan, memastikan mereka mendapatkan perlindungan hukum hingga benar-benar pulih dan dipulangkan ke Indonesia," ujar Fanny.