Kronologi Majikan Tusuk Sekuriti Rumah Mewah di Bogor Hingga Tewas
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Bogor, VIVA – Seorang sekuriti atau petugas keamanan di sebuah rumah mewah ditusuk hingga tewas. Diduga, penganiayaan yang menewaskan sekuriti ini dilakukan oleh majikannya sendiri.
"Iya kejadian pukul 04.30 WIB itu piket dari Polsek Bogor Selatan mendapat laporan dari Pak Wawan (supir bekerja di rumah Ibu Farida Felix),” kata Kapolsek Bogor Selatan, Kompol Maman Firmansyah pada Jumat, 17 Januari 2025.
Selanjutnya, kata dia, petugas piket fungsi datang mengecek dan melihat ke lokasi kejadian. Ternyata, laporan tersebut benar ada peristiwa penusukan.
"Terdapat sekuriti yang tergeletak di pos satpam dengan bersimbah darah. Kami dari Polsek Bogor Selatan segera menghubungi Kapolres untuk mendatangkan tim dari Inafis, sehingga kami laporkan kepada Kapolres dan Kasat Reskrim sudah datang ke TKP dan olah TKP," ujarnya.
Maman mengatakan, korban bernama Septian berusia 36 tahun berasal dari Pelabuhan Ratu Sukabumi, merupakan petugas keamanan yang sedang berjaga malam hari.
"Kami pihak kepolisian mengamankan TKP, ada 4 orang saksi Abraham anaknya Ibu Farida, Pak Wawan, 2 orang pembantu Ratna dan Aska," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, kata dia, korban sebelumnya mengalami penganiayaan fisik dan sayatan senjata tajam di perutnya.
"Tapi kami masih mengumpulkan beberapa alat bukti, sudah ada beberapa alat bukti dan petunjuk yang sudah kami dapati. Bercak darah, pecahan-pecahan piring ada tas yang di dalamnya terdapat palu dan ada struk belanja yang mungkin menurut informasi itu miliknya saudara korban," jelas Maman.
Sementara Kapolresta Bogor Kota, Kombes Polisi Eko Prasetyo yang sempat mendatangi lokasi mengatakan, pelaku adalah anak dari majikan tempat korban bekerja.
Sementara ini, kata dia, belum diketahui penyebab kronologi kejadian ini. Namun, lanjut Eko, sebelum kejadian korban dan pelaku sempat berselisih paham.
"Pelaku sudah kita amankan. Dan pelaku adalah majikan dan korban bekerja di situ. Kami sedang periksa dulu. Motifnya belum tahu, mungkin ada rasa dongkol atau ditegur. Hubungan katanya baik-baik saja. Mohon ditunggu,” ujarnya.
Sedangkan, Eko mengatakan untuk senjata tajam yang digunakan pelaku belum diketahui asalnya. Akan tetapi, kata dia, terdapat struk pembelian pisau di toko.
"Senjatanya kami belum tahu tapi ada pembelian senjata itu pisau di Ace Hardware, pemeriksaan lain tadi pelaku diperiksa urin positif sintetis," jelasnya.