Aksi Brutal Debt Collector Hajar Pengacara Senior di Depan Polisi hingga Pingsan

Pengacara senior Surabaya, Tjetjep Muhammad Yasin dikeroyok debt collector
Sumber :
  • tvOne

Surabaya, VIVA – Pengacara senior asal Surabaya, Tjetjep Muhammad Yasin, yang akrab disapa Gus Yasin, mengalami pengeroyokan oleh belasan orang yang diduga sebagai debt collector. Insiden tersebut terjadi di kawasan Kebraon, Karang Pilang, Kota Surabaya, pada Senin malam, 13 Januari 2025.

Hotman Paris Pamer Mobil Baru Seharga Puluhan Miliar Rupiah

Gus Yasin menceritakan bahwa kejadian bermula saat dirinya hendak melaksanakan salat Isya di masjid setempat. Sebelum itu, ia sempat singgah di sebuah rumah makan untuk membeli makanan capcay.

“Saat itu, saya melihat banyak pria berkulit gelap mendatangi rumah makan tersebut,” ungkap Gus Yasin.

Pemuda 18 Tahun di Banjarmasin Ditangkap atas Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur

Sekitar 15 pria bertampang sangar diketahui berniat menagih utang kepada pemilik rumah makan tersebut. Terjadi adu mulut antara para debt collector dan pemilik usaha. Sebagai pengacara, Gus Yasin berinisiatif untuk menengahi perselisihan itu.

“Saya berusaha meredakan suasana dan sudah menjelaskan bahwa saya seorang pengacara. Namun, mereka tidak peduli,” tutur Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) ini.

Polisi Buka Peluang Panggil Aplikator Koin Jagat, Ini Penyebabnya

Sayangnya, upaya Gus Yasin untuk melerai malah berujung tragis. Ia tiba-tiba dipukul di bagian kepala. Ketika mencoba melawan, ia dikeroyok oleh kelompok tersebut. “Perut saya ditendang, dada diinjak, bahkan setelah jatuh kepala saya terus dipukuli. Mereka benar-benar tidak punya rasa kemanusiaan,” katanya dengan nada kesal.

Lebih menyedihkan lagi, menurut Gus Yasin, pengeroyokan itu terjadi dihadapan lima anggota polisi dari Polsek Karangpilang dan sejumlah warga setempat. “Ada lima anggota polisi yang mencoba melerai, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak. Saya tetap dihajar ramai-ramai,” ujarnya.

Usai kejadian, Gus Yasin langsung melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polrestabes Surabaya. Dalam kondisi lemas dan kepala terasa pusing akibat pukulan, ia juga berencana menjalani visum di rumah sakit.

“Kepala saya dipukul berkali-kali. Saat ini saya sedang menunggu surat dari Polrestabes dan akan segera menuju rumah sakit untuk pemeriksaan,” pungkasnya.

Laporan: Zainal Azkhari/tvOne Surabaya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya