Wanita Muda di Jakut Nekat Lompat dari Jaklingko Usai Terancam Dilecehkan Pria Mabuk

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA — Seorang wanita muda berinisial I (19) terpaksa melompat dari angkutan umum Jaklingko yang tengah melaju di jalan raya di wilayah Jakarta Utara.

Belasan Santri Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru Ponpes di Martapura

Aksinya yang mendebarkan itu dilatarbelakangi oleh rasa takut akan terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang penumpang pria.

Insiden ini terjadi pada Minggu, 12 Januari 2025. Saat di tengah perjalanan I bersama dua temannya, yang secara tidak sengaja menjadi saksi peristiwa tragis tersebut.

Nasib Oknum TNI AL Pembunuh Wanita Muda di Sorong

Kronologi kejadian bermula ketika I dan dua temannya menaiki angkutan umum Jaklingko tersebut. Pada awalnya, hanya ada seorang penumpang di dalam kendaraan, yakni seorang tukang sol sepatu yang tampaknya tak mencurigakan.

Namun, ketegangan mulai muncul ketika seorang pria lagi yang terlihat mencurigakan hendak masuk ke dalam mobil. Menurut saksi C, salah satu teman I, sopir angkutan tersebut sudah merasa khawatir dengan kedatangan pria tersebut.

P Diddy Kembali Digugat, Korban Baru Mengaku Diperkosa Saat Berusia 16 Tahun

“Dari awal, sopir sudah melarang pria itu naik karena sudah merasa gelagatnya enggak jelas,” kata C, yang ikut menyaksikan kejadian tersebut pada Selasa, 14 Januari 2025.

Namun, meskipun telah dilarang, pria tersebut nekat masuk ke dalam angkutan setelah seorang penumpang lain membuka pintu kendaraan, ditambah kondisi jalan yang sedang macet.

Begitu berada di dalam angkot, pria yang diduga dalam keadaan mabuk itu mulai bertindak tidak senonoh dengan mendekati I dan berusaha menyentuhnya.

Merasa terancam dan ketakutan akan terjadi hal yang lebih buruk, I pun langsung melompat dari angkot yang sedang bergerak tersebut. “Dia ketakutan juga, jadi dia main turun dan akhirnya jatuh karena panik,” ujar C. 

Setelah I terjatuh, teman-temannya yang masih terkejut segera berteriak, memaksa sopir angkutan untuk menghentikan kendaraan.

“Kami teriak, dan angkotnya pun segera dikerumuni orang, sementara pria mabuk itu dihajar dan dimarahi,” kata C, menambahkan bahwa warga sekitar langsung bereaksi terhadap insiden tersebut.

Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keselamatan penumpang di angkutan umum, terutama bagi wanita yang sering menjadi korban tindakan pelecehan di ruang publik.  

Sementara kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi sedang memeriksa identitas pria tersebut dan mencari tahu apakah ada faktor lain, seperti pengaruh alkohol atau obat-obatan, yang menyebabkan perilaku agresifnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya