Suami Meninggal Diduga Dianiaya Polisi, Wanita asal Semarang Membuat Laporan ke Polda Jawa Tengah

Suami Meninggal Diduga Dianiaya Polisi, Wanita asal Semarang ngadu ke Polda.
Sumber :
  • VIVA | Didiet Cordiaz tvOne

Semarang, VIVA – Seorang wanita warga Kota Semarang bernama Poniyem (42) membuat laporan ke Polda Jateng usai suaminya meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh oknum polisi dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Yogyakarta

Korban warga Gilisari Purwosari Mijen, Kota Semarang bernama Darso (43) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Korban meninggal dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya.

Poniyem mengatakan, sebelum kejadian, suaminya dijemput oleh sejumlah polisi. Keluarga juga sempat diberi uang sebesar Rp25 juta dari para terduga pelaku sebagai uang damai. 

"Iya sebelum meninggal dunia, suami saya dijemput jam 6 pagi oleh tiga orang pakai mobil. Dijemput dalam kondisi sehat, 2 jam kemudian saya dikabari sudah di rumah sakit," ujarnya di Polda Jateng, Jumat malam 10 Januari 2025.

Ia pun yakin penyebab suaminya meninggal karena dikeroyok oleh orang-orang yang mendatangi rumahnya itu. Apalagi ketika dirawat, korban mengaku dihajar oleh orang-orang tersebut.

"Saya lihat ada luka lebam-lebam di kepala bagian pipi kanan. Suami sempat didatangi oknum itu di rumah sakit. Selepas mereka pergi, suami baru cerita habis dipukuli oleh mereka," terangnya.

Ilustrasi mayat

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Sementara itu, Kuasa hukum keluarga korban, Antoni Yudha Timor mengatakan, pelaporan yang dibuat terkait dugaan tindak pidana penganiayaan berencana yang mengakibatkan kematian dan dugaan pidana menyebabkan maut yang sebagaimana diatur dalam pasal 355 ayat 2 KUHP junto pasal 170 ayat 2 dan ayat 3 yang diduga dilakukan oleh oknum dari Satlantas Polresta Yogyakarta.

Pihaknya juga sudah membawa sejumlah bukti untuk pelaporan termasuk saksi dari keluarga korban. "Dia (pelaku) anggota aktif. Sementara 1 dulu yang dilaporkan tapi dugaan ada 6 orang yang melakukan penganiayaan," bebernya.

Pelaporan dilakukan di Mapolda Jawa Tengah karena dugaan penganiayaan dilakukan 200 meter dari rumah korban masih di wilayah Kecamatan Mijen. Peristiwa penganiayaan terjadi pada 21 September 2024. Sedangkan korban meninggal dunia pada 29 September 2024.

"Memang ada jarak pelaporan karena keluarga didatangi sejumlah orang untuk mengajak damai hingga akhirnya mereka meminta bantuan kami," jelas Antoni.

Dia menyebut jika pemicu kejadian ini berkaitan dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan korban. Di mana pada Juli 2024, korban yang menyetir lalu menabrak orang di wilayah Yogyakarta. 

Korban sempat bertanggungjawab dengan membawa korban ke klinik terdekat. Namun, karena tidak punya uang, korban meninggalkan identitasnya. Pasca kejadian itu, korban pulang ke Semarang. 

"Korban ketakutan karena mobil rental juga kemudian dia ke Jakarta nyari duit ke Jakarta selama dua bulan tapi karena tidak ada hasil pulang kembali ke Semarang," terangnya.

Selama seminggu di Semarang, korban lalu dijemput oleh orang diduga anggota dari Satlantas Polrestabes Yogyakarta. Mereka mendatangi rumah korban mengendarai mobil, tiga anggota turun menanyakan kepada istri korban soal keberadaan korban. 

Istri Dibacok Suami Gara-gara Tidak Terima Ditegur Rumahnya Jadi Tempat Open BO

Tanpa curiga, istri korban memanggil korban karena mengira tiga orang itu adalah teman korban. Korban lalu keluar menemui anggota tersebut. "Korban dibawa tanpa surat penangkapan surat tugas, dan tanpa surat apapun," bebernya.

Antoni melanjutkan, dua jam selepas dijemput, ketua RT mendapatkan rumah korban untuk memberitahukan bahwa korban berada di RS Permata Medika Ngaliyan. Pengakuan korban, dia sempat dipukuli di kepala, perut, dan dada.

Detik-detik Mengerikan Polisi di Sumut Ditikam Pengedar Sabu, Korban Dapat 2 Tusukan

"Korban dirawat di ICU selama 3 hari, kemudian ruang perawatan 3 hari. Di rumah 2 hari hingga akhirnya korban meninggal dunia," paparnya.

Dia mengungkapkan, sebelum meninggal dunia korban sempat menyatakan tidak terima atas kejadian yang menimpanya. Korban pun meminta keadilan karena diduga dihajar dan dipukuli oleh aparat kepolisian. "Sebelum meninggal, korban meminta kasus ini diproses. Kami akui sempat ada mediasi tapi gagal," imbuhnya.

Kabur dari Safe House, Lolly Diperiksa Polisi dan Razman Dilaporkan Nikita Mirzani

Laporan: Didiet Cordiaz tvOne

Ilustrasi pengeroyokan

Emosi Karena Aksi Pemalakan Direkam, 5 Pelaku Aniaya Korban di Depan Anak dan Istri

Ketika korban mencoba merekam kejadian tersebut dengan ponselnya, para pelaku emosi dan langsung melakukan kekerasan di depan anak dan istri korban.

img_title
VIVA.co.id
11 Januari 2025