Kapolsek Cinangka yang Tolak Dampingi Bos Rental Mobil hingga Berujung Tewas Ditembak Dimutasi
- Antara
Banten, VIVA-Â Kapolsek Cinangka, Ajun Komisaris Polisi Asep Irwan dimutasi dari jabatannya. Asep Irwan dimutasi ke Yanma Polda Banten dalam rangka pemeriksaan terkait kasus penembakan yang berujung tewasnya bos rental mobil Ilyas Abdurrahman alias IAR.
Kapolres Cilegon, Ajun Komisaris Besar Polisi Kemas Indra Natanegara membenarkan mutasi terhadap Asep. Dia pun mengamini adanya surat telegram Polda Banten yang didalamnya berisi soal mutasi AKP Asep Irawan. "Benar (ada mutasi)," kata Kombes Kemas, Selasa 7 Januari 2025.
Selain AKP Asep, ada dua anggota Polsek Cinangka yang dimutasi dalam rangka pemeriskaan. Mereka adalah Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto.
Baca Juga: Inilah Tampang Penyewa Mobil Maut Milik Bos Rental yang Tewas Ditembak di Rest Area Tol
Kedua anggota itu juga dimutasi ke Yanma Polda Banten oleh Kapolda Banten, Inspektur Jenderal Suyudi Ario Seto.
Sebelumnya, anak dari korban  Ilyas Abdurrahman yang bernama Rizky Agam mendatangi Polsek Cinangka untuk melaporkan bahwa mobil rental mereka dibawa kabur oleh penyewa.
Saat itu, Agam diterima oleh Bripka Dedi dan Brigadir Deri. Agam menjelaskan dugaan  mobil dibawa kabur karena merujuk dari tiga perangkat GPS yang terpasang, hanya satu yang masih aktif.Â
Namun, laporan yang disampaikan Bripka Dedi kepada Kapolsek Cinangka AKP Asep Irawan disebut tidak lengkap.
Kapolda Banten Irjen Suyudi menyebut  seharusnya Polsek Cinangka dampingi korban IAR serta anaknya.
Suyudi mengatakan soal rental penyewaan kendaraan yang diduga akan digelapkan, tapi dilaporkan sebagai leasing kepada AKP Asep Irawan. Maka itu, AKP Asep menyampaikan kalau memang leasing, harus ada surat dari leasing dan diminta dokumen.
Padahal, Agam sudah membawa sejumlah dokumen penting bukti kepemilikan kendaraan yang sah, seperti Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan kunci cadangan kendaraan.Â
Namun, dari Polsek Cinangka juga tak beri pendampingan.
"Seharusnya memang anggota kita itu melakukan pendampingan. Tapi, tidak dilakukan pendampingan karena anggota merasa kekuatannya sedikit. Jadi, tidak berimbang, sehingga tidak melakukan pendampingan," ujarnya
Untuk diketahui, dalam tragedi berdarah itu, korban IAR tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Terduga pelaku penembakan adalah oknum TNI AL yang membeli mobil milik korban dari tersangka lainnya.