Hasil Visum Pria Mabuk Tewas usai Ditangkap Polisi di Medan
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Medan, VIVA – Pria di Kabupaten Deli Serdang bernama Budianto Sitepu alias BS tewas usai ditangkap anggota Polrestabes Medan. Berdasarkan hasil visum rumah sakit diduga ada kekerasan saat penangkapan dilakukan 6 personel petugas kepolisian.Â
Hal itu diungkapkan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Kamis malam, 26 Desember 2024. Kini, kasus tersebut tengah dilakukan penyelidikan oleh Propam Polrestabes Medan.Â
"Lalu hasil visum ada kekerasan yang dialami oleh yang bersangkutan, yaitu luka di kepala, kemudian ada juga di rahang, kalau tidak salah. Hasil visum lengkapnya mungkin akan kami sampaikan besok pada progres penyidikan yang kita lakukan," jelas Gidion.
Gidion meminta waktu secara internal melakukan penyidikan atas kematian BS itu. Hal itu untuk mengetahui benang merah sebenarnya dalam kasus ini terkait proses penangkapan terhadap BS.
"Pada saat ini kita juga harus clear nantinya ya. supaya saya juga diberi ruang untuk melakukan penyidikan secara matang. ada dugaan memang kekerasan terjadi pada proses penangkapan," ucap Gidion.Â
"Kemudian kami juga sedang melakukan pemeriksaan internal, yang dilakukan oleh Paminal Polrestabes Medan terhadap anggota yang melakukan penangkapan pada saat itu. Supaya jelas mana kala memang ada dugaan pelanggaran kode etik atau pun SOP, dalam proses penangkapan ya kita akan menyesuaikan dengan ketetapan yang sudah dibuat secara internal," kata Gidion.
Kasus ini berawal dari seorang anggota polisi dari Polrestabes Medan berinsial ID sedang mengunjungi rumah keluarganya, di Desa Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Selasa malam, 24 Desember 2024.Â
Kemudian personel kepolisian berinsial ID menegur BS yang sedang minum-minum tuak di warung tuak sambil mendengarkan musik terlalu keras, yang mengganggu ketertiban masyarakat. Antara ID dan BS sempat terjadi cekcok mulut.
"Pengancaman kemudian dengan kekerasan. Yang bersangkutan mabuk dan kita pada waktu itu anggota saya ini ada di depan rumah mertuanya. Kebetulan di depan ada kedai tuak," kata Gidion.Â
Kejadian tersebut terjadi pada saat malam natal. BS dan teman-temannya minum tuak sambil mendengarkan musik suara keras, yang dinilai sangat mengganggu masyarakat sekitar.Â
"Ya memang, dalam kondisi mabuk dan musiknya kencang mengganggu tetangganya. Kebetulan tetangganya sepuh, dan pada saat itu momen malam Natal, maka situasi dan dinamika pada malam itu mungkin kita gak merasakan," jelas Gidion.
Gidion mengatakan, teguran ID membuat BS tidak terima dan malah menggil kawan-kawannya. "Karena tadi ditegur dan kemudian dia tidak senang, kemudian anggota menyampaikan tegurannya. Pak BS ini mengancam memanggil teman-temannya," ucapnya.
Tidak lama berselang, pada Rabu dini hari, 25 Desember 2024. ID mengamankan BS bersama teman-temannya, yakni D dan G, kemudian dibawa ke Polrestabes untuk dimintai keterangan.Â
Rabu sore, BS dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk mendapatkan pertolongan medis. Gidion mengungkapkan hasil melihat rekaman CCTV di ruang titipan sementara dan bukan di sel tahanan terlihat BS sudah mengalami luka-luka.
"Dan yang ingin saya tegaskan adalah beliau (BS) tidak meninggal di dalam tahanan, di dalam sel, atau di kantor polisi. Beliau meninggal di rumah sakit pada hari Kamis pukul 10.34 WIB," ucap Gidion.
Gidion mengatakan pihaknya melalui Propam Polrestabes Medan tengah melakukan penyidikan atas kematian BS. Kini, 6 personel polisi sudah dilakukan pemeriksaan, termasuk ID sendiri.Â
"6 orang sudah diperiksa saat ini. Dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini," tutur Gidion.Â