Geng Motor Rusak Kantor P2KBP3A Kabupaten Asahan, 7 Pelaku Ditangkap

Kapolres Asahan, AKBP. Afdhal Junaidi saat memberikan keterangan pers kasus aksi brutal geng motor.(dok Polres Asahan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Asahan, VIVA – Geng motor 'Mafia Bangladesh' melakukan perusakan kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Asahan.

Basarnas Ungkap Kronologi 2 Pekerja Tewas Hanyut di Sungai Langkat

Atas kejadian itu, Satuan Reserse Kriminal Polres Asahan meringkus 7 anggota geng motor tersebut, masing-masing RB, AB, SI, FF, RM, FI dan KM. Seluruh pelaku merupakan warga Kabupaten Asahan. 

Kapolres Asahan, AKBP. Afdhal Junaidi menjelaskan, kasus perusakan kantor pemerintah ini, berawal dari geng motor ini melakukan konvoi untuk merayakan hari ulang tahun kelompok mereka yang ke-4. 

Diduga Kelelahan Berenang, Seorang Anak Tenggelam di Sungai Deli Medan Hingga Tewas

Ilustrasi penangkapan

Photo :
  • Pixabay/Jushemannde

Geng motor ada sekitar 30 orang. Mereka konvoi dengan menggunakan sepada motor dengan keliling sekitar Kabupaten Asahan. Mereka melintas di sekitar jalan di Kecamatan Kisaran, Kabupaten Asahan, sekitar pukul 01.30 WIB.

Aksi Geng Motor Pelajar di Jambi: Korban Koma, Empat Pelaku Ditangkap

"Kemudian mereka mendapatkan informasi bahwa geng motor mereka diejek oleh kelompok geng motor lainnya di Jalan Mahoni Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat," ucap Afdhal dalam keterangan tertulis, Jumat 27 Desember 2024.

Saat berada di lokasi, geng motor itu tidak menemukan geng motor yang mengejek dan menjadi musuh mereka. Tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat Kantor P2KBP3A Kabupaten Asahan.

"Mereka melempari Kantor Dinas P2KBP3A Asahan dengan menggunakan batu bata, yang mengakibatkan 2 buah kaca bening di dinas tersebut pecah akibat kejadian tersebut," ujar Afdhal.

Mengetahui peristiwa itu, petugas kepolisian melakukan penyelidikan dan mengamankan 7 orang pelaku terlibat kasus pengerusakan kantor dinas tersebut. Sejumlah pelaku lainnya masih dalam pemburuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya