Temuan Mengejutkan Kasus Bocah Tewas Diduga Diperkosa Ayahnya di Jaktim

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
Sumber :
  • ANTARA/Syaiful Hakim

Jakarta, VIVA - Ternyata balita berinisial AGS (5) yang awalnya diduga tewas diduga gegara diperkosa ayahnya, meninggal karena sakit.

Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ibu Berharap Kasus Anaknya Bisa Disetop

Fakta ini diketahui dari tim forensik yang telah melakukan proses autopsi terhadap jasad korban. Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Nicolas Lilipaly.

“Jadi kesimpulan dari hasil autopsi bahwa korban berinisial AGS 5 tahun itu, meninggal disebabkan oleh penyakit infeksi paru-paru, infeksi virus akut,” ujar dia, Jumat, 20 Desember 2024.

Momen Unik! Ayah ini Syok Ketika Mobil Koleksi Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly (Dokumentasi Polres Metro Jaktim)

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Hasil autopsi menegaskan tak ada tanda kekerasan maupun luka pada alat vital. Maka dari itu, penyebab kematian korban dipastikan akibat sakit.

Babak Baru Kasus ABG Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

“Tidak ada indikasi selain penyakit infeksi virus akut yang diderita oleh korban,” ujarnya.

Dia mengaku bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah ada dugaan tindak pidana sebagaimana dilaporkan atau tidak. Hal itu guna memberi kepastian hukum dalam kasus tewasnya AGS. Pasalnya, dalam laporan yang diterima, AGS diduga tewas pasca jadi korban pelecehan seksual atau rudapaksa oleh ayahnya yang sempat viral di media sosial.

“Jadi mengenai kasus ini selanjutnya kami akan melakukan langkah prosedural. Kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini ada atau tidaknya perbuatan pidana. Kalau ada kita naikkan ke penyelidikan, kalau tidak ada, berarti kami akan menghentikan kasus ini,” ucap dia.

Sebelumnya, seorang bocah lima tahun tewas karena diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayahnya sendiri di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Semua ini terkuak setelah polisi dapat laporan dari rumah sakit (RS) soal meninggalnya korban.

"Sudah (kami monitor kasusnya). Kasus ditangani Unit PPA Polres Metro Jaktim," kata Kapolsek Pasar Rebo, Komisaris Polisi Rihold Sihotang, Jumat, 6 Desember 2024.

Setelah dapat laporan, anggota Polsek Pasar Rebo bersama Polres Metro Jakarta Timur langsung mendatangi lokasi. Sementara, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Armunanto Hutahean menyebut, proses penyelidikan masih berjalan.

Polisi juga sudah meminta beberapa keterangan. Namun, ia tidak merinci identitas saksi-saksi karena pemeriksaan masih terus dilakukan oleh pihaknya. "Ada beberapa saksi yang sudah kita mintai keterangan, masih penyelidikan," katanya.

Audiensi korban perbudakan seksual anak di Surakarta ke DPR RI

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Komisi III DPR RI menerima audiensi pihak korban dugaan perbudakan seksual dan penyiksaan terhadap anak-anak dan perempuan di Surakarta.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024