Temuan Mengejutkan Kasus Bocah Tewas Diduga Diperkosa Ayahnya di Jaktim
- ANTARA/Syaiful Hakim
Jakarta, VIVA - Ternyata balita berinisial AGS (5) yang awalnya diduga tewas diduga gegara diperkosa ayahnya, meninggal karena sakit.
Fakta ini diketahui dari tim forensik yang telah melakukan proses autopsi terhadap jasad korban. Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Nicolas Lilipaly.
“Jadi kesimpulan dari hasil autopsi bahwa korban berinisial AGS 5 tahun itu, meninggal disebabkan oleh penyakit infeksi paru-paru, infeksi virus akut,” ujar dia, Jumat, 20 Desember 2024.
Hasil autopsi menegaskan tak ada tanda kekerasan maupun luka pada alat vital. Maka dari itu, penyebab kematian korban dipastikan akibat sakit.
“Tidak ada indikasi selain penyakit infeksi virus akut yang diderita oleh korban,” ujarnya.
Dia mengaku bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah ada dugaan tindak pidana sebagaimana dilaporkan atau tidak. Hal itu guna memberi kepastian hukum dalam kasus tewasnya AGS. Pasalnya, dalam laporan yang diterima, AGS diduga tewas pasca jadi korban pelecehan seksual atau rudapaksa oleh ayahnya yang sempat viral di media sosial.
“Jadi mengenai kasus ini selanjutnya kami akan melakukan langkah prosedural. Kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus ini ada atau tidaknya perbuatan pidana. Kalau ada kita naikkan ke penyelidikan, kalau tidak ada, berarti kami akan menghentikan kasus ini,” ucap dia.
Sebelumnya, seorang bocah lima tahun tewas karena diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayahnya sendiri di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Semua ini terkuak setelah polisi dapat laporan dari rumah sakit (RS) soal meninggalnya korban.
"Sudah (kami monitor kasusnya). Kasus ditangani Unit PPA Polres Metro Jaktim," kata Kapolsek Pasar Rebo, Komisaris Polisi Rihold Sihotang, Jumat, 6 Desember 2024.
Setelah dapat laporan, anggota Polsek Pasar Rebo bersama Polres Metro Jakarta Timur langsung mendatangi lokasi. Sementara, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Armunanto Hutahean menyebut, proses penyelidikan masih berjalan.
Polisi juga sudah meminta beberapa keterangan. Namun, ia tidak merinci identitas saksi-saksi karena pemeriksaan masih terus dilakukan oleh pihaknya. "Ada beberapa saksi yang sudah kita mintai keterangan, masih penyelidikan," katanya.