Polisi Tangkap Tiga Orang Terkait Bentrokan Maut Pekerja Vs Warga di Tanah Abang

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA — Polisi bergerak cepat untuk mengusut tuntas kasus bentrokan yang melibatkan pekerja proyek dan warga di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Insiden ini berujung tragis, mengakibatkan seorang pekerja proyek berinisial AS (71) tewas terkena sabetan senjata tajam. 

Oknum Polisi di Sumenep Emosi hingga Tantang Carok Warga, Begini Duduk Perkaranya

Dalam perkembangan terbaru, polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

“Iya, benar, tiga pelaku sudah kami amankan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat 20 Desember 2024.

Pemulung Babak Belur Dihakimi Warga, Kepergok Perkosa Nenek-nenek di Ladang Jagung

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengonfirmasi bahwa ketiga pelaku berasal dari kelompok warga sekitar.

Suasana lokasi bentrokan (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Putra Nasution
Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Warga dan Pekerja di Rempang

“Pelaku yang diamankan adalah dari pihak warga. Saat ini mereka masih dalam proses pemeriksaan,” ungkapnya.

Bentrokan yang terjadi pada Selasa sore, 17 Desember ini diduga dipicu oleh adanya miskomunikasi antara pekerja proyek dengan warga setempat. 

Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara menjelaskan bahwa perbedaan pandangan terkait pekerjaan land clearing yang dilakukan pekerja proyek di lokasi menjadi salah satu pemicu konflik.

“Untuk dugaan awal, ini disebabkan miskomunikasi. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut motif dan kronologi lengkapnya,” terang Aditya kepada media, Rabu (18/12/2024).

Aditya menjelaskan, warga yang merasa tidak puas dengan situasi tersebut mendatangi lokasi proyek, hingga akhirnya bentrokan tidak terhindarkan. “Pekerja proyek sedang melakukan land clearing, lalu terjadi ketegangan dengan warga, hingga terjadi keributan,” katanya.

Menanggapi spekulasi yang berkembang, Aditya menegaskan bahwa bentrokan ini bukanlah konflik berbasis etnis atau suku seperti yang ramai dibicarakan. Ia memastikan bahwa insiden ini murni melibatkan warga dan pekerja proyek.

“Kami ingin meluruskan bahwa ini bukan konflik antar-kelompok atau antar-suku. Ini adalah bentrokan antara warga dengan pekerja. Sayangnya, satu korban dari pekerja meninggal dunia akibat sabetan benda tajam,” jelas Aditya.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini, termasuk memeriksa para pelaku yang telah diamankan untuk mengetahui latar belakang konflik lebih mendalam. Selain itu, polisi juga berencana melakukan mediasi dengan warga setempat untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya