Sambil Berkaca-kaca, Menteri PPPA Sebut Remaja Kasus Pembunuhan Ayah-Nenek Adalah Anak yang Baik

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi
Sumber :
  • Instagram/arifah.fauzi

Jakarta, VIVA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menanggapi soal kasus remaja 14 tahun (MAS) yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 

Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Mengaku Menyesal

Dalam pertemuannya dengan MAS di Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu 1 Desember 2024, Arifah menyampaikan bahwa ia melihat MAS sebagai anak yang baik sambil berkaca-kaca. 

TKP rumah anak bunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak

Photo :
  • Ist
Wanita Muda Terbakar dan Penuh Luka Bikin Geger Warga Bangkalan, Diduga Korban Pembunuhan

“Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik. Sangat baik kalau menurut saya,” ujarnya sambil berkaca-kaca dan menahan tangis yang dikutip dari unggahan video di Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin, 2 Desember 2024. 

Ia menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi psikologis MAS, menegaskan bahwa saat ini penting untuk menjaga stabilitas emosinya. Sehingga belum bisa menanyakan soal kasus yang dialaminya lantaran ada ahli yang lebih berwenang. 

Terpopuler: Pengakuan Anak Bantai Ayah-Neneknya, Nyawa Warga Palestina Tak Bernilai bagi Orang Eropa

“Kita tunggu aja nanti mudah-mudahan yang mendampingi bisa menguatkan Ananda A, pastinya sekarang dia dalam kondisi belum bisa ditanya lebih jauh karena kami juga menjaga situasi psikologis tidak bertanya pada hal-hal yang mengingatkan kembali karena itu ada ahlinya,” tambahnya. 

Meskipun demikian, Menteri PPPA mengaku belum mengetahui secara pasti apa yang mendorong MAS melakukan tindakan tersebut. Ia berharap kasus ini menjadi refleksi bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dan dinamika dalam keluarga.

“Cuma kita belum tau kenapa bisa terjadi sesuatu seperti ini, kita tunggu saja ya mudah-mudahan ini sebagai momen untuk introspeksi kita semua,” tandasnya. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, mengungkapkan bahwa dalam pemeriksaan awal, MAS mengaku mendengar bisikan misterius yang membuatnya tidak bisa tidur sebelum kejadian. 

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, merasakan dia seperti itu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung yang dikutip dari VIVA. 

Penyelidikan masih terus berlangsung untuk mendalami motif tindakan MAS. Menurut Gogo, pemeriksaan ini masih dalam tahap awal, sehingga belum ada kesimpulan yang dapat diambil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya