Kapolda Sumbar Bicara Motif AKP Dadang Tembak Mati Kompol Anumerta Ryanto

AKP Dadang Iskandar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Jakarta, VIVA –  Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono hingga kini masih belum bisa menjelaskan secara rinci motif utama yang menjadi pemicu AKP Dadang melakukan penembakan hingga menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.

Diduga Ada Bekingan, Kompolnas Tuntut Polda Sumbar dan Polres Solok Selatan Buntut Polisi Tembak Polisi

Meski narasi yang terbangun sejak awal kasus ini ada kaitannya dengan tambang galian C ilegal dan proses penindakan yang dilakukan oleh Ryanto Ulil Anshar, namun Suharyono masih belum bisa memastikan itu. 

Dia menyebut untuk pembuktian terkait dengan motif yang bersangkutan menembak Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar, akan dilakukan di persidangan.

Penampakan Tambang Galian C yang Jadi Pemicu AKP Dadang Tembak Mati Kompol Anumerta Ryanto

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono di lokasi ledakan di RS Semen Padang.

Photo :
  • Tangkapan layar tvOne

"Motif itu nanti biar dibuktikan nanti di persidangan," ujar Suharyano dikutip dari keterangan resminya, Senin 25 November 2024. 

Komisi III DPR Datangi Polda Sumbar Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Kata Suharyono, terkait dengan kasus ini memang agak sulit untuk memastikan seperti apa motif di balik penembakan tersebut. Bisa persoalan antar pribadi, pribadi ke organisasi, internal atau konflik of interest. 

"Ini yang masih kami dalami sampai saat ini. Boleh jadi yang kami rilis kemarin itu ada perubahan mana kala nanti ditemukan kesaksian dan pembuktian baru setelah kami memeriksa semua pihak, baik itu tersangka maupun saksi lain," ujar Suharyono. 

Kapolda tak menampik jika motif penembakan pada kasus ini sangat ditunggu masyarakat luas. Meski demikian, tidak semua informasi harus diungkap sekarang. 

"Tidak semua informasi itu harus diungkap saat ini sebelum semuanya diproses secara tuntas. Untuk motif memang sulit sekali untuk dibuktikan. Kami perlu waktu juga untuk mendalami motif itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya