Polisi Ungkap Peran Komplotan Pelaku Pembunuhan Pengemudi Ojek Pangkalan

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief N Yusuf
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang, VIVA - Komplotan tersangka kasus pembunuhan terhadap tukang ojek pangkalan di Jalan Merpati Raya, Desa Bunar, Kecamatan Sulamulya, Kabupaten Tangerang, memiliki peran yang berbeda-beda.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arif N. Yusuf mengatakan, pelaku utama inisial U, berperan mengeksekusi korban dengan menusuk lehernya menggunakan pisau yang telah dipersiapkan.

10 Kasus Kriminal Menggemparkan Garut 2024, Terheboh Oknum Polisi Otaki Perampokan Warga

"Aksi ini terjadi saat korban mengantar pelaku U menggunakan jasa ojek dari Jembatan Adis, Kecamatan Balaraja," katanya, Minggu, 24 November 2024.

Ilustrasi/Korban pembunuhan

Photo :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)
Menhan Israel Blak-blakan Akui Negaranya Dalang di Balik Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Setelah membunuh korban, pelaku membawa kabur motor dan ponsel korban. Motor tersebut kemudian dijual kepada tersangka D (24). Motor milik korban dijual seharga Rp3,5 juta.

Dalam penyelidikan intensif, polisi mendatangi D di wilayah Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. D mengaku mendapatkan motor tersebut dari A (55) dan F (22).

"Ternyata motor korban tidak dijual langsung oleh pelaku, tapi sudah diserakan ke inisial A dan T. Sehingga, kami langsung menangkap A serta T (49) di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara," ujarnya.

T mengungkapkan bahwa dirinya hanya diminta membantu menjual motor curian oleh U. T dijanjikan mendapatkan keuntungan juga.

"Kita berhasil tangkap seluruh pelaku di tempat berbeda-beda. Dan dilakukan pemeriksaan intensif," ujarnya.

Dalam penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa 1 unit motor Honda Scoopy warna hitam merah. Sebilah pisau yang digunakan untuk membunuh korban, satu helm hitam. 1 unit ponsel OPPO warna hitam.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dan Pasal 480 KUHP tentang penadahan. Pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Deretan Kasus Pembunuhan pada 2024, dari Wanita Dimutilasi hingga Satu Keluarga Tewas

Ilustrasi judi online.

5 Kasus Judi Online Bikin Geger Tanah Air Sepanjang 2024, Salah Satunya Polwan Bakar Suami

Judi online ternyata masih jadi penyakit akut warga Tanah Air di tahun 2024. Masih saja banyak masyarakat yang keranjingan.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024