Kronologi Anak Bunuh Bapak Gegara Tidak Diberi Uang Rp300 Ribu
- Pixabay.
Ogan Komering Ulu Selatan, VIVA – Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden tragis pembunuhan seorang ayah oleh anak kandungnya sendiri di Dusun III, Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua. Seperti dilansir Antara, kejadian yang menyisakan kepedihan ini menjadi fokus utama kepolisian setempat, dalam upaya mengungkap alasan dan motif di balik peristiwa memilukan tersebut.
Kapolres OKU Selatan, AKBP M. Khalid Zulkarnaen, melalui Kepala Seksi Humas AKP Supardi di Muaradua, pada Senin, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Menurutnya, korban, yang diketahui bernama Sarpudin (62), kehilangan nyawanya secara mengenaskan setelah menjadi korban serangan dari putranya sendiri, FB, yang menggunakan senjata tajam. Insiden itu terjadi pada Minggu pagi, 3 November 2024, sekitar pukul 06.00 WIB. Tidak hanya sang ayah, istri Sarpudin, yang juga ibu kandung dari pelaku berinisial FB, turut menjadi sasaran serangan brutal tersebut.
Informasi yang dihimpun dari tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan bahwa insiden ini berawal ketika FB meminta sejumlah uang kepada kedua orang tuanya, yaitu sebesar Rp300 ribu, yang dimaksudkan untuk membayar uang kontrakan. Namun, kedua orang tuanya tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Situasi pun berubah menjadi mencekam, saat FB mendadak bertindak secara brutal dengan menyerang ayah dan ibunya menggunakan senjata tajam.
Akibat tindakan keji tersebut, Sarpudin ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya, tubuhnya berlumuran darah karena luka yang diakibatkan oleh senjata tajam. Kondisi jenazah yang ditemukan sangat mengenaskan dan memperlihatkan betapa brutalnya serangan yang dilakukan oleh putranya sendiri. Sementara itu, ibu pelaku, Sulastri (52), mengalami luka-luka serius dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Ismadana Muaradua.
Kepolisian bergerak cepat dengan mengamankan pelaku yang saat ini berada dalam tahanan. Polisi masih melakukan proses penyelidikan untuk memahami secara rinci motif dan alasan di balik serangan ini, meskipun permintaan uang menjadi pemicu awal dari pertikaian. Selain itu, tim kepolisian juga telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti pendukung di lapangan serta memintai keterangan dari saksi-saksi yang ada di lokasi untuk memperkuat kasus ini.
"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta menggali informasi dari saksi-saksi yang ada di lapangan. Kami juga telah mengumpulkan barang bukti yang berkaitan dengan kasus ini," tegas AKP Supardi, yang memastikan bahwa pihaknya akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan memberikan keadilan bagi keluarga yang telah kehilangan anggota mereka.