Dosen di Makassar Tikam Suami hingga Tewas Gegara Tak Terima Diselingkuhi

Ilustrasi pembunuhan.
Sumber :
  • Istimewa.

Makassar, VIVA – Seorang dosen wanita inisial AG tega membunuh suaminya berinisial ND (41). Wanita 40 tahun itu menghabisi nyawa suaminya dengan cara menikam menggunakan pisau dapur.

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

Humas Polsek Manggala Aipda Syamsu Rijal mengatakan bahwa pelaku yang merupakan seorang dosen asal Kabupaten Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) itu membunuh suaminya lantaran sakit hati sang suami selingkuh dengan wanita lain.

"Pelaku sebenarnya sakit hati karena  korban atau suaminya ini berselingkuh dengan perempuan lain," kata Aipda Syamsu Rijal dalam keterangannya, Kamis 31 Oktober 2024.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Ilustrasi garis polisi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Dia menjelaskan, bahwa peristiwa pembunuhan itu terjadi di kediaman mereka tepatnya di Jalan Antang, Kecamatan Manggala, kota Makassar. Tepatnya pada Selasa 29 Oktober 2024 sekitar pukul 23.00 WITA, pasangan suami itu sempat cekcok perihal perselingkuhan. Kemudian, pelaku yang naik pitam saat itu ke dapur mengambil pisau.

Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati Nangis dan Tertekan di Penjara, Sang Ibu Ingin Damai

"Keduanya sempat ribut di dalam rumah mereka. Setelah ribut-ribut pelaku ini keluar kamar dan menujur ke dapur, di situ dia mengambil pisau," katanya

Syamsu menyebut bahwa pelaku yang telah mengambil pisau di dapur lantas kembali ke kamar dan berpura-pura rebahan disamping korban yang sedang bermain handphone. Saat korban tengah tertidur, pelaku lantas langsung menikam korban sebanyak dua kali tepat di bagian perut.

"Pura-pura tidur di samping korban. Pisau sudah di taroh di bawah bantal kemudian saat sang suami telah tertidur, pelaku kemudian mengambil pisau tersebut dan menikam sebanyak 2 kali ke arah perut korban," bebernya

Ilustrasi mayat/jenazah.

Photo :
  • Pixabay.

Korban yang tertikam dua kali, kata Syamsu sempat melakukan perlawanan. Hanya saja, korban kembali ditikam ketiga kalinya hingga tak berdaya. Korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina namun sayang nyawanya sudah tidak tertolong.

"Korban sempat melawan dengan memeluk korban yang masih memegang pisau. Namun korban malah ketikam yang ketiga kalinya. Setelah itu, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hermina untuk pertolongan medis namun nyawanya tidak tertolong dan MD (meninggal dunia)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya