Polisi Kerahkan Satuan K-9 Dalam Pencarian Kepala Jasad Wanita Tanpa Identitas di Muara Baru
- ANTARA/HO-Polisi.
Jakarta, VIVA — Polisi telah mengerahkan anjing pelacak dari Satuan K-9 untuk melacak keberadaan kepala seorang wanita yang ditemukan dalam kondisi tubuh dan kepala terpisah.
Jasad perempuan tersebut ditemukan mengambang di danau Muara Baru, Jakarta Utara.
Menurut Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Iptu I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana, keberadaan anjing pelacak di lokasi kejadian diharapkan dapat membantu menemukan bagian tubuh yang hilang.
“Kami melibatkan Satuan K-9 dalam pencarian kepala korban di sekitar lokasi penemuan jasad wanita itu,” ujar Khrisna.
Ia menambahkan bahwa kepolisian saat ini masih dalam tahap mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi korban dan mengungkap latar belakang peristiwa tragis ini.
“Saat ini kami masih bekerja mengumpulkan keterangan, melakukan identifikasi korban, serta menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit untuk membantu mengungkap kejadian ini,” ujarnya.
Penemuan jasad perempuan ini mengejutkan masyarakat sekitar, terutama karena kondisi mayat yang ditemukan terbungkus dalam kantong besar dan terapung di danau. Jasad tersebut pertama kali ditemukan pada Selasa (29/10) pagi oleh seorang karyawan di SPBU Muara Baru.
Karyawan tersebut melaporkan adanya kantong mencurigakan yang mengambang di permukaan danau, tepat di belakang stasiun pengisian bahan bakar umum tersebut.
Setelah menerima laporan, petugas dari Polsek Muara Baru bersama tim K-9 dari Polda Metro Jaya segera menuju lokasi penemuan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Setibanya di tempat kejadian, tim kepolisian langsung membuka kantong besar tersebut dan menemukan jasad seorang wanita dalam kondisi basah.
Hal yang lebih mengejutkan, kepala korban tidak ada, sementara bagian tubuh lainnya lengkap. “Di dalam kantong tersebut terdapat jenazah wanita yang seluruh tubuhnya basah, namun bagian kepalanya hilang,” ujar Khrisna saat dihubungi.
Polisi saat ini menduga bahwa korban meninggal karena perbuatan kriminal, dan kehilangan kepala ini mengindikasikan adanya upaya untuk mengaburkan identitas korban.
Untuk mengidentifikasi lebih lanjut, jasad wanita tersebut telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani proses autopsi.
Pemeriksaan medis ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai usia, waktu kematian, dan kemungkinan penyebab kematian korban.
“Kami sedang menunggu hasil autopsi dan identifikasi dari tim medis, yang nantinya akan sangat membantu proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Khrisna.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau teman agar segera melapor ke kantor polisi terdekat.
Informasi sekecil apa pun yang dapat membantu identifikasi korban sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses penyelidikan ini.