Detik-detik Pria di Penjaringan Tewas Dikeroyok Gegara Diteriaki Maling
- Pixabay.
Jakarta, VIVA - Korban tewas penuh luka sekujur tubuh penuh luka di Jalan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, diketahui berinisial RFM (42). Korban awalnya membantu sang keponakan berinisial AN.
Dia hendak ke wilayah Tegal Alur menemui terduga pelaku berinisial A. Lalu, A meminjam motor AN tapi tak dikembalikan. Lantas, AN minta pamannya, RFM, mencari A.
"Selanjutnya saksi (pria AN) bersama dengan keenam temannya yaitu R (korban), O, M, Y dan I mendapatkan informasi mengenai keberadaan pria A yaitu berada di Kampung Bunderan," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Kamis, 3 Oktober 2024.
Setelah mendapati A, keduanya menabrak A lalu memukulinya. Tapi, A kemudian kabur. Gegara tak terima, A menghubungi teman-temannya untuk menyerang balik RFM.
"Setelah melakukan penyisiran di wilayah tersebut mereka melihat saudara A kemudian ditabrak dan dipukuli oleh mereka. Saudara A kemudian melarikan diri dan memanggil teman-temannya. Selanjutnya kelompok saksi melihat teman-teman Andre telah berkumpul dengan membawa senjata tajam," ujar Ade Ary.
Singkat cerita, A dengan gerombolannya meneriaki korban 'maling'. Penganiayaan pun tak terelakan. Korban meninggal setelah dapat luka bacok di kepala juga badan.
"Mereka (kelompok pelaku) kemudian mengejar kelompok saksi sambil berteriak 'maling, maling!'. Kelompok saksi akhirnya terkejar oleh kelompok pelaku dan dilakukan penyerangan. Akibat penyerangan tersebut korban mengalami luka terbuka di kepala serta luka lainnya pada badan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria tewas dengan sekujur tubuh penuh luka di Jalan Kamal Muara, Penjaringan Jakarta Utara.
Diduga, yang bersangkutan meninggal dunia buntut dikeroyok. Terkait hal ini, polisi pun membenarkan adanya kejadian tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan menyebut korban dengan terduga pelaku awalnya cek-cok mulut.
"Persoalannya personal kemudian dianiaya hingga meninggal dunia," ucap dia pada Kamis, 3 Oktober 2024.