Tahanan Polres Polman Tewas Mengenaskan Penuh Luka, 10 Polisi Diperiksa Propam
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Polman, VIVA – Seorang tahanan di Polres Polewali Mandar atau Polman, Sulawesi Barat dilaporkan tewas mengenaskan dengan penuh luka. Tahanan berinisial RN itu tewas diduga kuat dianiaya oknum polisi.
RN diketahui tahanan kasus pencurian di Polres Polman. RN ditangkap polisi lantaran diduga mencuri biji kakao di Kecamatan Tapango, Polman pada Minggu 8 September 2024.
RN tewas di dalam sel tak lama setelah ditangkap. Korban RN dilaporkan tewas pada Rabu 11 September 2024.
"Kasusnya ditahan kemarin karena kasus pencurian biji cokelat (kakao), tapi sampai sekarang tidak ada bukti ini anak mencuri. Ditahan 4 malam terus diberitahu kalau sudah meninggal," kata ibu kandung RN, Nasriah, Kamis 12 September 2024.
Nasriah mengatakan kematian anaknya sangat tidak wajar. Sebab, jasad anaknya penuh dengan luka lebam hingga kulit melepuh saat diterima pihak keluarga.
Pihak keluarga sempat mengabadikan jasad korban melalui video dengan memperlihatkan kondisi badan korban yang penuh luka. Selain itu, kulit korban juga melepuh.
"Ada banyak luka di badannya," kata Nasriah.
Terkait itu, Kabid Propam Polda Sulbar Kombes Budi Yudantara menjelaskan kasus ini sementara ditangani bagian Propam. Dia bilang ada 10 anggota Polres Polman yang diperiksa di Propam Polda Sulbar.
Selain memeriksa 10 anggota polisi, Kombes Budi menambahkan juga memeriksa Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Polman.
"Benar, kami sudah ambil keterangan, sudah lebih 10 anggota Polres Polman. Kasat Reskrim pasti, Kapolres kita juga mau ambil keterangannya. Tapi, pada saat kejadian dia (Kapolres) sedang di Balikpapan," ujar Kombes Budi, Jumat 13 September 2024.
Budi mengatakan, sampai saat ini Propam belum bisa membeberkan hasil pemeriksaan dari 10 anggota Polres Polman. Sebab, pihaknya masih menyelidiki dugaan pelanggaran anggota Polres Polman di balik tewasnya RN.
"Kita tidak bisa ini, yang jelas sampai lengkap, kita tahu apa yang terjadi. Bisa saja 2 hari, 3 hari selesai, seminggu, kita nggak tahu," katanya
Kombes Budi menyampaikan kasus akan diungkap secara transparan jika ada oknum anggota polisi yang terlibat di balik tewasnya RN. Dia bilang semua anggota yang terlibat pasti akan diproses kode etik.
"Pasti jika nanti terbukti ada pelanggaran. Semua akan kode etik pasti," ujar Kombes Budi.